( Cenderawasih Pos, Jumat 10 Febuari 2006 )
Menyikapi matinya puluhan ternak babi di Kota Jayapura dan sekitarnya, Dinas Peternakan Provinsi Papua telah membentuk tim untuk memantau ternak babi yang sakit di wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya tersebut. Tim ini akan melakukan pemantauan langsung itu di tiga wilayah yakni Waena, Abepura-Tanah Hitam dan wilayah Jayapura. Selain melakukan pemantauan, tim ini juga akan mencari tahu apa penyebab sakitnya ternak babi tersebut.
Meski belum dipastikan apa yang menyebabkan babi-babi ini mati, namun ada dugaan disebabkan karena kolera. "Memang sejak Oktober 2005 lalu, banyak ternak babi mati, belum pasti apa penyebabnya, namun awalnya disebabkan karena sakit, dan dugaan sementara ada kemungkinan karena kolera," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Papua drh. Didik Radjasa, M.MT kepada Cenderawasih Pos, Kamis (9/2) kemarin.
Dikatakan, dari 12 sampel babi yang dibawa ke Balai Laboratorium Hewan di Maros, Sulawesi Selatan, 10 sampel dinyatakan negatif dan 2 sampel lainnya dinyatakan positif serologi hogcorela. Untuk membuktikan penyakit kolera secara pasti ini, pihaknya juga kembali akan melakukan pemeriksaan darah dan beberapa bagian lain dari ternak babi tersebut.
"Memang ada kemungkinan kolera namun belum bisa dipastikan bahwa ada virus kolera. Sebab dua yang dinyatakan positif ini bisa saja disebabkan karena babi tersebut pernah divaksin atau dari inveksi lainnya. Untuk itu akan dilakukan pemeriksaan ulang guna memastikan virus kolera ini," ujarnya kepada Cenderawasih Pos, kemarin.
Sementara itu, Ny Yohana Mambaya yang ditemui di sela-sela kesibukannya mengurus babinya di belakang Koramil, Kamis (9/2) kemarin mengatakan, babinya hingga saat ini tinggal dua yang sisa karena 27 lainnya mati mendadak pada akhir Desember 2005 lalu. Sedangkan satu lainnya yang sempat sakit masih selamat sampai saat ini.
Babi milik Ny Yohana Mambaya ini, mati banyak juga diambil sampelnya untuk diperiksa di Maros. "Babi saya waktu itu tidak sampai tiga hari sakit dan mati semua. ada enam yang sudah dewasa dan ada yang mati langsung sama anaknya," ujarnya kepada Cenderawasih Pos saat ditemui di kediamannya, kemarin.(ito)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP