( Cenderawasih Pos, Rabu 11 Oktober 2006 )
Musim kemarau yang berkepanjangan belakangan ini di Nabire menyebabkan warga di kota tersebut, khususnya para petani mulai kesulitan mendapat ait bersih, biak untuk konsumsi tiap hati maupun untuk tanamam mereka di kebun. Warga mulai mengeluh dengan adanya kondisi itu.
Keluhan itu muncul, karena sumur maupun air kali serta saluran pipa PDAM debit airnya mulai berkurang,
bahkan terlihat kering. Seperti diungkapkan Warga KPR Siriwini Yahya Degei. Menurutnya, terik matahari yang memancar bagaikan bara api, sehingga siang hari keluarganya bersama tetangga berlindung dibawah pohon. Air mulai sulit dicari. "Sedang untuk cuci dan mandi kami harus ramai–ramai ke kali dengan menumpang Ojek.
Kami bisa mencari air tetapi sayang sekali tanaman di kebun maupun hewan tidak bisa mendapat air seperti biasanya," ujarnya kepada Cenderawasih Pos Selasa (10/10) kemarin di kediamannya. Lanjut Yahya, sulitnya memperoleh air bersih seperti ini dirinya bersama warga merasa bigung harus mengadu ke siapa. Namun demikian dirinya berharap kepada Pemkab Nabire agar memperhatikan keluhan kesulitan air bersih ini. "Kalau bencana alam seperti gempa bumi, pemerintah daerah memperhatikan warga, untuk itu kekeringan yang berdampak pada kesulitan warga mendapatkan air bersihpun mestinya ada perhatian dari Pemerintah daerah," ujarnya penuh harap.
Kekurangan air bersih akibat musim kemarau bukan hanya dirasakan masyarakat KPR tetapi juga oleh warga Karang Barat. Upaya mendapatkan air bersih ditempuh dengan berbagai cara. Misalnya di pinggir kali Nabire membuat kolam kecil untuk membendung air bersih dari dalam tanah yang bercampur pasir.
Kondisi yang sama dialami warga Karang Mulia. Yustus, salah seorang warga di daerah itu mengatakan, keluarganya bersama tetangganya susah mendapatkan air bersih karena kemarau yang panjang. "Sebab sumur yang selama ini menjadi tempat mereka menggambil air sudah kering total dan tidak ada air bersih lagi," kata Yustus. (jon)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP