( Cenderawasih Pos, Rabu 11 Oktober 2006 )
Tumpukan pasir dan batu kerikil (Sirtu) di sepanjang saluran jalan utama Abepura- Sentani, tepatnya di depan Kampus Uncen Abepura hingga Padang Bulan dibersihkan oleh warga Kelurahan Hedam, Selasa (10/10). Kepala Kelurahan Hedam, Max Olua, S.Sos ketika ditemui di lapangan mengatakan, daerah itu selalu menjadi langganan genangan air (banjir) jika hujan turun, sebab saluran itu dipenuhi Sirtu. "Kalau hujan deras, maka bisa dipastikan rumah warga khususnya RW 08 dan RW 10 dipenuhi Sirtu. Dana kegiatan pengerukan material Sirtu ini merupakan swadaya masyarakat setempat,"ujarnya kepada Cenderawasih Pos, kemarin.
Diungkapkan, pengerukan yang pihaknya lakukan bukan solusi untuk menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat, namun untuk mengurangi saja. "Upaya ini merupakan bukti bahwa warga turut ambil bagian dalam program pembangunan. Kami juga sudah surati beberapa warga yang melakukan aktivitas dan punya dampak terhadap kerusakan lingkungan,"imbuhnya.
Dijelaskan, pengerukan drainase itu sebenarnya kewenangan dan kewajiban instansi teknis terkait yang tentunya sudah ada anggaran tetapnya, namun hal itu tampaknya disikapi dengan baik, bahkan terkesan dibiarkan. Terkait dengan itu, pihaknya mengharapkan agar instansi teknis membuka mata untuk melihat persoalan-persoalan yang berdampak langsung terhadap aktivitas masyarakat, misalnya terganggunya arus lalulintas dan lainnya. (nls).
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP