( Cenderawasih Pos, Senin 09 Oktober 2006 )
Kepala Dinas Pertanian Kota Jayapura, Dominggus Wafumilena mengatakan, akibat tidak berfungsinya irigasi di Koya Barat dan Koya Timur, Distrik Muara Tami menyebabkan ratusan hektar sawah di daerah itu telantar. Dikatakan, di Koya Timur terdapat 800 hektar sawah, namun yang ditanami padi hanya 200 hektar sedangkan di Koya Barat yang ditanami padi hanya 300 hektar dari sekitar 600 hektar sawah yang ada.
"Sebenarnya persoalan utama yang ada di areal pesawahan Koya Barat dan Koya Timur adalah masalah air. Irigasi yang diharapkan bisa mengairi sawah ternyata tidak berfungsi, memang ada yang berfungsi namun jauh dari yang diharapkan,"ujarnya kepada Cenderawasih Pos di Kantor DPRD Kota Jayapura baru-baru ini.
Menurutnya, pengelolaan dan pemeliharaan rigasi Muara Tami semuanya adalah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua. Untuk itu, pihaknya berharap agar irigasi ini bisa diserahkan kepada Pemerintah Kota Jayapura supaya bisa dikontrol secara rutin. "Mestinya pengelolaan irigasi ini diserahkan ke kota supaya dalam pemeliharaan lebih mudah,"tandasnya.
Lahan pertanian di Koya Barat dan Timur, khususnya lahan sawah jika dikelola secara baik bisa memenuhi kebutuhan beras untuk masyarakat yang ada di Kota Jayapura. Pasalnya, areal sawah yang luasnya 1000 Ha lebih itu bisa dilakukan dua kali tanam padi dalam satu tahun
"Kalau memang lahan sawah ini bisa digarap secara keseluruhan, maka kebutuhan beras atas masyarakat di Kota Jayapura dapat terpenuhi," tandasnya. Ditambahkan, meskipun tidak ditanami padi, namun sebagian dari lahan ini difungsikan untuk tanaman palawija. Seperti tanaman sayur dan kacang-kacangan ataupun jagung. (ito)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP