( Suara Karya online, Minggu 28 Mei 2006 )
Oleh Prof Hembing Wijayakusuma
Takokak merupakan perdu kecil, tumbuh tegak dengan tinggi 1-3 meter. Daunnya tunggal, letaknya berseling, bentuk bulat telur melebar, panjang daun 6-30 cm, berujung runcing, tepi berlekuk menyirip, warnanya hijau muda dan memiliki tangan yang berambut rapat. Bahkan seringkali dengan beberapa duri tempel. Buahnya berwarna kuning orange, licin dan bergaris tengah 12-15 cm. Buah takokak sering dimakan sebagai lalab mentah, direbus atau dimasak dengan tauco, dan cabe hijau atau sesuai selera.
Perbanyakan tumbuhan itu dengan biji.
Manfaat takokak untuk sakit lambung, sakit gigi, katarak, tidak datang haid, wasir atau ambeien, radang payudara, influenza, panas dalam, pembengkakan, bisul, koreng, sakit pinggang, asam urat tinggi, keropos tulang, jantung berdebar-debar, menetralkan racun dalam tubuh, melancarkan sirkulasi darah.
Dosis pemakaian, untuk pemakaian luar, gunakan daun segar yang telah dicuci bersih, dan digiling halus lalu ditempelkan pada bagian yang sakit. Sedangkan pada pemakaian dalam, gunakan 10-15 garam takokak kering, 30-60 gram tumbuhan takokak segar, direbus dengan air secukupnya hingga mendidih lalu airnya diminum dan dimakan takokaknya.
Untuk pemakaian luar, takokak bisa digunakan untuk mengobati bisul. Caranya, daun takokak segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus dan ditempelkan pada bagian yang terdapat bisul. Lakukan secara teratur 3 kali sehari.
Sedangkan radang payudara, gunakan daun takokak secukupnya dikeringkan lalu ditumbuh hingga halus. Tambahkan cuka beras putih secukupnya, dan dibalurkan pada bagian yang sakit. Lakukan secara teratur 2 kali sehari.
Untuk pemakaian dalam, takokak digunakan untuk mengobati wasir atau ambeien. Caranya, ambil 30 gram takokak, 10 gram temu hitam, 30 gram daun dewa, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring, dan diminum airnya hangat-hangat. Lakukan seacara teratur 2 kali sehari.
Bisa juga menggunakan takokak, 5 butir angco yang telah dibuang bijinya, direbus dengan air secukupnya hingga mendidih, lalu disaring dan airnya diminum sedangkan angco dan takokaknya dimakan.
Mengobati asam urat tinggi, gunakan buah takokak muda secukupnya, 100 gram nanas, udang, rebon kecil, dibuat tumisan sesuai selera, lalu dimakan. Lakukan secara teratur. Obati influenza dengan 30 gram buah takokak, 15 gram jahe direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, diminum airnya secara teratur. Lakukan 2 kali sehari.
Untuk mengatasi jantung berdebar gunakan 6 lembar daun takokak, 10 gram kunyit yang telah dicuci bersih dan dihaluskan, tambahkan 100 cc air matang lalu dimasak hingga mendidih, tambahkan madu secukupnya lalu diminum.
Mengobati penyakit liver dengan 60 gram tumbuhan takokak direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring, dan diminum airnya hangat-hangat. Untuk mengobati keropos tulang dengan menggunakan 100 gram takokak, 100 kacang kedelai, tahu secukupnya, dibuat masakan sesuai selera lalu dimakan.
Melancarkan peredaran darah dengan menggunakan 30 gram buah takokak, 20 gram daun dewa, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan secara teratur setiap hari.
Untuk mengobati panas dalam dengan 30 gram akar takokak, 30 gram labu air, 10 gram bawang putih, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan madu dan diminum airnya.
Lakukan 2 kali sehari secara teratur.
Pembengkakan atau menetralkan racun dalam tubuh dengan 30 gram buah takokak, 20 gram daun dewa, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu disaring, diminum airnya secara teratur 2 kali sehari.
Untuk sakit pinggang dapat diobati dengan menggunakan 30 gram takokak, 30 gram akar sawi langit, 20 gram temulawak, 15 gram jahe direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan secara teratur 2-3 kali sehari. Atau gunakan 30 gram takokak, 30 gram rambut jagung, 15 gram jahe merah, 10 gram adas, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan secara teratur.
( Penulis adalah Ketua Umum Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupunktur Se-Indonesia (HIPTRI) )
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP