( Kompas, Jumat 13 Oktober 2006 )
Eureka! Seekor tikus yang diidentifikasi sebagai spesies baru ditemukan di kawasan pegunungan Siprus. Penemuan ini menjadi sangat penting mengingat sebelumnya para ilmuwan menduga bahwa seluruh jenis mamalia darat yang tinggal di kawasan Eropa telah teridentifikasi.
"Inilah mengapa penemuan spesies baru tikus di Siprus menjadi mengejutkan," kata Thomas Cucchi, seorang arkeolog dari Universitas Durham Inggris yang tidak sengaja menemukannya saat meneliti proses evolusi tikus di sana. Hewan pengerat tersebut menyukai rerumputan bersemak Gunung Troodo di bagian barat pulau yang masih kaya sebaran biologinya.
Tikus yang memiliki kepala, telinga, mata, dan gigi yang besar merupakan hewan asli negara pulau yang terletak di kawasan Mediterania bagian timur tersebut. Biodiversitas di Eropa telah dipelajari secara menyeluruh sehingga penemuan spesies mamalia baru merupakan hal yang langka.
Cucchi mengatakan, spesies kelelawar baru di Hungaria dan Yunani pada 2001 merupakan mamalia yang terakhir kali ditemukan di Eropa. Namun, spesies mamalia darat baru tidak pernah ditemukan lagi dalam puluhan tahun terakhir.
"Seluruh mamalia endemik pada pulau-pulau di Mediterania punah seiring masuknya manusia, kecuali dua spesies cerurut," ujar Cucchi. Maka, spesies tikus yang baru ditemukan merupakan satu-satunya mamalia endemik yang masih bertahan hidup di sana. Para peneliti yang menemukannya menyebut tikus tersebut sebagai fosil hidup, tikus perkasa yang bertahan dari kepunahan. Hasil tes DNA menunjukkan, tikus yang diberi nama ilmiah Mus cyprianus ini memiliki kemiripan yang sangat dekat dengan fosil tikus yang telah beradaptasi dengan lingkungan di sana sejak periode Neolitikum ribuan tahun lalu.
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP