( Cenderawasih Pos, Jumat 17 November 2006 )
Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Jayapura, Drs Yan Hendrik Hamadi mengatakan, pengendalian dan pencegahan kerusakan lingkungan perlu keterlibatan masyarakat secara menyeluruh.
Dikatakan, tingkat kerusakan lingkungan saat ini sudah cukup memprihatinkan. Hal itu dapat dilihat dari tingkat kerusakan wilayah hutan atau konservasi, terjadinya longsor dan banjir setiap kali hujan dan mendangkalnya kali akibat sampah dan material yang dibawa dari daerah hulu.
"Tanpa ada keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan maka program apapun yang kami lakukan
akan sia-sia. Oleh karena itu masyarakat harus mempunyai kesadaran supaya ikut mengambil bagian dalam pengelolaan lingkungan ini," ujarnya kepada Cenderawasih Pos via hand phone (HP), kemarin.
Apapun yang dilakukan pemerintah, tidak akan memberikan hasil yang baik apabila masyarakat tidak mendukungnya. Bahkan kondisi kerusakan dan dampak lingkungan bakal makin kritis jika semua pihak tidak ikut mengambil bagian dalam penanganannya.
"Coba lihat saja, jalan infeksi untuk memberikan saluran air atau mengeruk kali yang dangkal justru tidak ada. Nah kalau sudah demikian semuanya serba salah, karena itu perlu ada dukungan dari masyarakat. Kalau membangun minimal meninggalkan jalan infeksi,"tandasnya.
Lanjut mantan Kadistrik Jayapura Selatan ini, pengendalian kerusakan lingkungan perlu dukungan masyarakat adat. Yakni, dengan tidak menjual tanah adat khususnya di wilayah-wilayah konservasi.Terkait dengan peran aktif masyarakat dalam pengendalian lingkungan ini, Bapedalda Kota Jayapura, hari ini, Jumat (16/11) akan menggelar dialog interaktif halo warga kota.(ito)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP