SIARAN PERS
Program Pendidikan Konservasi Kelautan Diluncurkan
Kapal Pendidikan "KM KALABIA" Berkeliling
di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat
Program Pendidikan Konservasi Kelautan Diluncurkan
Kapal Pendidikan "KM KALABIA" Berkeliling
di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat
Raja Ampat (30 Agustus 2008) - Program pendidikan konservasi kelautan dengan menggunakan kapal motor "KM Kalabia" diluncurkan oleh Sekretaris Daerah Papua Barat, George Celsius Auparay, SH. MM yang kali ini mewakili Gubernur Papua Barat, Abraham O. Atururi di dermaga Jefman, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
Kapal yang semula adalah kapal penangkap tuna telah mengalami alih fungsi dan kini dibekali dengan sejumlah materi pengajaran konservasi kelautan yang disiapkan selama hampir dua tahun. Menandai acara peluncuran, Gubernur menandatangani piagam di atas anjungan ”KM Kalabia”, yang merupakan gagasan bersama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat melalui Dinas Pendidikan dan Pengajaran, Conservation International (CI) Indonesia, dan The Nature Conservancy (TNC).
Dalam sambutan yang dibacakan melalui wakilnya, Gubernur Papua Barat menyambut baik program ini. “Sebagai wakil masyarakat Papua Barat, saya sangat bangga atas beroperasinya kapal pendidikan konservasi kelautan ini. Sudah saatnya kita sadar akan pentingnya konservasi laut yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat, khususnya masyarakat Raja Ampat.”
Tim pendidikan konservasi di KM Kalabia terdiri atas enam tenaga pendidik dan akan berkeliling ke 88 desa di wilayah Raja Ampat. Mereka akan menyampaikan program pendidikan konservasi kelautan kepada anak-anak dengan metoda interaktif. Di setiap kampung yang dikunjungi, tim pendidik Kalabia bersama para guru sekolah memberikan pengajaran mengenai ekosistem perairan dan pesisir serta kaitannya dengan kehidupan guna menumbuhkan kebanggaan pada sumber daya alam yang ada.
Jatna Supriatna, Regional Vice President CI Indonesia menyebutkan ”CI berbahagia bisa menyediakan kapal pendidikan ini dari dana lelang nama spesies”. Lanjutnya, ”Pendidikan konservasi tidak hanya memberikan pengetahuan tentang alam tetapi juga menumbuhkan kemampuan berpikir kritis tentang bagaimana kita seharusnya memperlakukan alam bagi keberlangsungan hidup kita sendiri. Program pendidikan Kalabia ini merupakan langkah yang sangat strategis untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang peduli pada alam Raja Ampat sehingga dapat memastikan keberlanjutan keberadaan kita semua.”
CI Indonesia dan TNC merancang program ini sebagai bentuk dukungan bersama kepada pemerintah kabupaten dan masyarakat dalam membangun pemahaman tentang pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati dan ekosistem Raja Ampat. Selain itu, upaya ini sekaligus menjamin keberlanjutan sektor perikanan kecil dan komersial jangka panjang.
“Pendidikan konservasi bertema “Berlayar sambil Belajar” ini memberikan pengalaman interaktif kepada generasi muda untuk lebih mengenal sumberdaya alam yang menjadi sumber kehidupan utama masyarakat kepulauan. Modul dan teknik pengajaran dirancang sedemikian rupa sehingga menumbuhkan apresiasi terhadap kekayaan alam di sekitarnya dan menggerakkan mereka untuk secara sadar menjaga fungsi ekosistem supaya berkelanjutan,” kata Rili Djohani, Direktur Program
Indonesia TNC. Rili percaya bahwa pendidikan semacam ini menjadi landasan kuat bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi Raja Ampat sebagai Kabupaten Bahari.
Kapal yang namanya diambil dari nama spesies hiu berjalan endemik di Raja Ampat ini memiliki panjang 37 meter, berkapasitas 16 penumpang dan 8 awak kapal. Selain dilengkapi berbagai fasilitas ajar seperti perpustakaan, perangkat audio visual, ruang pertemuan, dan sebagainya, kapal ini memuat pula perangkat pendidikan berupa modul-modul konservasi, antara lain pengenalan terhadap ekosistem di Raja Ampat, jaring kehidupan, arti dan fungsi konservasi, dan lainnya.
Markus Wanma, Bupati Raja Ampat, yang bertindak sebagai tuan rumah dalam acara ini menyampaikan bahwa “Hari ini Kabupaten Raja Ampat melangkah lebih maju. Kehadiran kapal pendidikan konservasi kelautan menunjukkan betapa penting masyarakat menjaga laut dan keanekaragaman hayati perairan mereka karena masyarakatlah yang akan menikmati seluruh kekayaan alam laut ini.”
Acara peluncuran juga dihadiri oleh wakil Menteri Kelautan dan Perikanan, Andi Rustandi Kepala Seksi Konservasi Kawasan Laut, Departemen Kelautan dan Perikanan RI, Nicholas Saputra (sukarelawan TNC dan aktor peduli konservasi kelautan), dan masyarakat Raja Ampat.
Keterangan lebih lanjut, hubungi :
Conservation International Indonesia
Irman Meilandi (imeilandi@conservation.org)
08124838413 –nasional dan lokal media
Meirini Sucahyo (msucahyo@conservation.org)
08123895002 -international media
The Nature Conservancy
M. Korebima (mkorebima@tnc.org)
08124836408
Tri Soekirman (tsoekirman@tnc.org)
08123850155
______________________________________________________________________________
Conservation International (CI) Indonesia menerapkan berbagai inovasi di dalam sains, ekonomi, kebijakan dan partisipasi masyarakat untuk melindungi wilayah-wilayah yang kaya akan keanekaragaman hayati dan memperlihatkan bahwa manusia dapat hidup secara harmonis dengan alam. Didirikan tahun 1987, CI bekerja di lebih dari 40 negara untuk membantu masyarakat mencari berbagai alternatif ekonomi yang selaras dengan lingkungan. Informasi lebih lanjut tentang CI silahkan buka www.conservation.or.id dan www.conservation.org
The Nature Conservancy adalah organisasi konservasi terkemuka yang bekerja di seluruh dunia untuk melindungi daratan dan perairan yang secara ekologis penting bagi alam dan masyarakat. Informasi lebih lanjut mengenai TNC silahkan buka www.coraltrianglecenter.org dan www.nature.org
Catatan untuk Editor:
• Di setiap lokasi kerja CI dan TNC, pendidikan konservasi sudah menjadi bagian penting. Contohnya, CI menjalankan program orangutan mobile conservation unit di Sumatra dan Moli Telsi untuk penyelamatan satwa endemik Owa Jawa, ke sekolah-sekolah di sekitar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. TNC menjalankan program pendidikan konservasi dengan metode social-marketing dengan maskot kebanggaan masyarakat di Taman Nasional Komodo, Derawan, Raja Ampat dan Taman Nasional Wakatobi.
• Tim pendidik yang bekerja pada kapal pendidikan Kalabia ialah putra-putri Raja Ampat yang telah mendapat pelatihan secara intensif dalam teknik pendidikan konservasi.
• Program pendidilkan konservasi kelautan Kalabia di Raja Ampat merupakan hasil kerjasama antara Conervation International Indonesia, The Nature Conservancy dan Dinas Pendidikan dan Pengajaran Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, dengan dukungan dana dari upaya Blue Auction, Beneficia Foundation, Cabot Foundation dan USAID.
• Isi siaran pers ini menjadi tanggung jawab The Nature Conservancy dan Conservation
International Indonesia, dan tidak serta merta mencerminkan pendapat USAID atau
Pemerintah Amerika.