Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua

Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org
Info Foto : 1) Virtuoso Entertain bersama Numbay Band saat melakukan penampilan bersama Artis Nasional Titi DJ. 2) Saat penampilan bersama Artis Diva Indonesia, Ruth Sahanaya. 3) Mengiringi artis Papua, Edo Kondologit dan Frans Sisir pada acara "Selamat Tinggal 2012, Selamat Datang 2013" kerjasama dengan Pemda Provinsi Papua di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua, Dok 2 Jayapura. 4) Melakukan perform band dengan Pianis Jazz Indonesia. 5) Personil Numbay Band melakukan penampilan di Taman Imbi, Kota Jayapura. Vitrtuoso Entertain menawarkan produk penyewaan alat musik, audio sound system dan Band Profesional kepada seluruh personal, pengusaha, instansi pemerintah,perusahaan swasta, toko, mal, kalangan akademisi, sekolah, para penggemar musik dan siapa saja yang khususnya berada di Kota Jayapura dan sekitarnya, serta umumnya di Tanah Papua. Vitrtuoso Entertain juga menawarkan bentuk kerjasama seperti mengisi Acara Hari Ulang Tahun baik pribadi maupun instansi, Acara Wisuda, Acara tertentu dari pihak sponsor, Mengiringi Artis dari tingkat Nasional sampai Lokal, Acara Kampanye dan Pilkada, serta Acara-Acara lainnya yang membutuhkan penampilan live, berbeda, profesional, tidak membosankan dan tentunya.... pasti hasilnya memuaskan........ INFO SELENGKAPNYA DI www.ykpmpapua.org

15 September 2009

Nasional : Ikan Purba Coelacanth Ditemukan Lagi

(www.kompas.com, 15-09-2009)
KOMPAS.com - Peneliti Indonesia dan peneliti dari Fukushima Aquamarine, Jepang, Senin siang tadi menemukan keberadaan ikan purba coelacanth di perairan Talise, Minahasa Utara, pada kedalaman 155 meter. Ikan ditemukan pada hari pertama tim yang bekerjasama beberapa kali itu memulai penelitiannya menggunakan wahana bawah laut tanpa awak (remotely operated vehicle/ROV).

Pada siarannya melalui surat elektronik Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FPIK) Universitas Sam Ratulangi Prof Alex Masengi mengatakan, perjumpaan itu terjadi pada jam pertama penelitian di hari pertama. "Ikan dalam keadaan hidup dan tetap bebas di habitatnya," tulisnya.

Kelompok peneliti yang sama, 27 Juni 2007 lalu, juga menemukan ikan coelacanth di perairan Malalayang, Teluk Manado, Sulawesi Utara. Pada kedalaman 190 meter. Secara teori, habitat ikan coelacanth berada pada kedalamanan lebih dari 180 meter dengan suhu maksimal 18 derajat Celsius.

Ikan coelacanth hanya hidup di kawasan perairan barat Afrika Selatan dan kawasan timur Indonesia. Ikan coelacanth juga disebut sebagai ikan purba, karena diduga sudah ada sejak era Devonian sekitar 380 juta tahun silam. Dan, hingga kini bentuknya tidak berubah.

Para ahli sepakat, berbagai keunikan yang ada pada coelacanth yang belum terungkap merupakan kunci tabir evolusi makhluk bawah air. Karenanya, banyak ahli ikan dunia berlomba-lomba meneliti dan mengoleksi ikan tersebut, termasuk Jepang.

13 September 2009

Nasional : Gila, 101 Binatang Langka Diselundupkan

(www.kompas.com, 12-09-2009)
AMBON, KOMPAS.com - Polres Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, menggagalkan penyelundupan sebanyak 101 binatang dilindungi yang akan dibawa ke luar daerah itu dari pelabuhan Dobo, ibukota Kabupaten setempat pada 4 September.

Kapolres Kepulauan Aru AKBP Solihin ketika dikonfirmasi, Jumat (11/9), membenarkan digagalkannya penyelundupan hewan-hewan tersebut.

Menurut Solihin, hewan yang akan diselundupkan tersebut terdiri atas 58 kanguru, 18 burung kakatua jambul kuning, 12 kakatua jambul biru, 11 kakatua jambul putih, dan dua ekor kakatua jambul hitam.

"Hewan tersebut diamankan diatas kapal PT Pelni KM Abdi Sejahtera yang biasanya berlayar tujuan Surabaya - Jakarta," ujarnya.

Kapolres mengatakan seseorang bernama AB, yang menjadi orang suruhan seseorang lain yang dicurigai menjadi oknum penyelundupan hewan tersebut sudah dimintai keterangan.

Tapi polisi belum mengungkapkan nama orang yang diduga menyuruh AB. Orang itu diduga sudah sering melakukan perbuatan tersebut.

"101 binatang tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam Dobo untuk selanjutnya dikembalikan ke habitatnya agar tidak terancam punah karena merupakan hewan dilindungi," kata Kapolres.

Dia mengakui aksi penyelundupan binatang kali ini termasuk terbesar jumlahnya dibanding sebelumnya. Biasanya, penyelundupan hewan dilindungi hanya satu atau dua ekor dengan maksud sebagai cinderamata dari Kepulauan Aru.

"Jenis binatang tertentu bisa keluar dari Dobo dengan konsekuensi harus memiliki surat ijin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam setempat," ujar Kapolres.

Kepulauan Aru yang kaya sumber daya hayati laut, terutama ikan di Laut Arafura juga merupakan surga pencurian hewan dilindungi. Sejumlah pulau di Kepulauan Aru juga dikenal sebagai tempat pencurian penyu, seperti di dua pulau terluar yang berbatasan dengan Australia, yakni pulau Enu dan Karang.

BNJ, Sumber : Antara

10 September 2009

Nasional : Komodo hewan kebanggaan dunia yang rentan punah


(www. duniaveteriner.com, 09-09-2009)
Kita tentu saja mengenal komodo. Ya, pulau komodo dan komodo adalah nominasi keajaiban dunia. Artinya, komodo bukan hanya hewan kebanggaan Indonesia, tetapi juga kebanggaan dunia.

Penyelundupan satwa-satwa makin marak di negara kita, oknum-oknum melakukan perdagangan satwa sangat terorganisir, rata-rata pembelinya dari luar negeri. Disinyalir cara pengiriman satwa dari Indonesia ke luar negeri dengan cara diselundupkan tanpa diketahui dan berjalan mulus, karena ada pihak-pihak yang mengorganisir kegiatan ini, dari dalam negeri maupun luar negeri.

Hewan Komodo atau disebut juga Varanus komodoensis merupakan species kadal terbesar di dunia yang panjangnya sekitar 2 – 3 m. Nama panggilan komodo di daerah setempat yaitu ora. Komodo adalah anggota famili dari biawak varanidae dan klad toxicofera, termasuk kadal terbesar di dunia.

Didunia ini, Komodo hanya ada di daerah Nusa Tenggara yaitu di pulau Komodo, Padar, Rinca, dan di beberapa pulau kecil di selat antara Sumbawa dan pesisir barat serta Flores. Komodo hidup di dalam liang-liang tanah dengan menggali lubang menggunakan cakar dan tungkai depannya. Walaupun tubuhnya besar dengan berat sekitar 70 Kg namun komodo dapat berlari cepat dengan kecepatan 20 Km/ jam pada jarak yang dekat. Komodo ini dikategorikan satwa atau spesies yang rentan kepunahan oleh IUCN, karena tindakan manusia yang mengakibatkan menyusutnya habitat komodo.

Tidak henti-hentinya, website dunia veteriner meminta dan mengajak kepada anda semua untuk mencegah satwa punah agar anak cucu kita tidak hanya melihat foto-foto satwa yang terpajang gambarnya di museum, karena sudah mengalami kepunahan. Mulai dari diri kita sendiri, lingkungan dan mulai saat ini kita cegah kepunahan satwa !

Nasional : Peraturan-Peraturan Menteri Kehutanan Terbaru

08 September 2009

Yahukimo : Pemkab Yahukimo Intensifkan Tim Penyuluh Pertanian, Terutama di Daerah yang Gagal Panen

(www.cenderawasihpos.com, 07-09-2009)
YAHUKIMO-Guna lebih memberikan pengetahuan dan pembinaan kepada masyarakat, khususnya para petani yang ada di tingkat distrik dan kampung, Pemerintah Kabupaten Yahukimo melalui Dinas Pertanian, Perikanan dan Perkebunan akan lebih mengintensifkan penyuluh ke daerah-daerah terutama yang belum dijangkau. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Perkebunan Kabupaten Yahukimo, Ir Ismail Tokan kepada Cenderawasih Pos di Dekai Yahukimo baru-baru ini.

Dikatakan, hal ini dilakukan untuk memberikan pembinaan kepada petani, mengingat beberapa distrik saat ini mengalami gagal panen. " Penyuluhan ke petani akan kami intensifkan, terutama daerah yang saat ini gagal panen, dimana dalam penyuluhan itu, petani akan mendapatkan bagaimana cara bercocok tanam yang baik, proses pemeliharaan dan hal lain yang berhubungan dengan pertanian,"ujarnya.

Terkait hama yang menyerang tanaman petani di beberapa distrik, pihaknya akan melakukan pengujian terhadap tanaman tersebut. "Kami akan bekerjasama dengan peneliti dari Badan Pengkajian Teknologi Pangan (BPTP) yang ada di Sentani, dimana dengan pengujian tersebut kami akan mengetahui jenis penyakit atau hama yang menyerang tanaman tersebut,"imbuhnya.
Sambil menunggu hasil ujian kata dia, pihaknya akan menyediakan bibit baru dan obat-obat yang tidak bersifat sistematik yaitu melakukan penyemprotan satu bulan sebelum penanaman dan satu bulan sudahnya.

Mengenai varitas unggulan yang pernah didatangkan, Ismail mengungkapkan, 2007 dan 2008 lalu, pihaknya mendatangkan dua jenis varitas yaitu heleleke dan solossa, hanya saja kedua varitas tersebut saat ini tidak menghasilkan lagi.

"2007 dan 2008 lalu, kami mencoba datangkan dari daerah lain yaitu Heleleke dan Solossa, di beberapa daerah memang baik, misalnya di Anggruk mereka menggunakan dua varitas tersebut, tetapi untuk Heleleke sudah tidak menghasilkan, sedangkan yang masih bertahan yaitu varitas solossa namun hasilnya sudah kurang maksimal,"ujarnya.

Oleh karena itu kata dia, dalam waktu dekat, pihaknya juga akan mendatangkan bibit baru yang produktif dari Dekai dan Wamena ke daerah-daerah yang gagal panen. (lmn/ary)

Biak : Di Pulau Mapia, Air Bersih Diduga Tercemar Logam Berat

(www.kompas.com, 07-09-2009)
BIAK-Air bersih yang selama ini dikomsumsi masyarakat di Kepulauan Mapia diduga tercemar logam berat. Dari hasil pengujian laboratorim di Balai POM Jayapura terhadap sejumlah sampel yang diambil oleh Dinas Kesehatan dan Dinas PU Kabupaten Supiori, hasilnya dinyatakan positif air di Kepulauan Mapia mengandung logam berat.
Meski hasil pemeriksaan awal terhadap sejumlah sampel tersebut dinyatakan positif mengandung logam, namun hal tersebut nampaknya belum bisa langsung dijadikan acuan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Supiori rencananya akan mengambil ulang sampel di wilayah tersebut.

‘’Memang dari informasi yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan lewat hand phone, hasil pengujian terhadap sampel air bersih di Pulau Mapia yang dilakukan di Laboratorium Balai POM hasilnya positif mengadung logam berat,” ujar Wakil Bupati Biak Numfor Julianus Mnusefer, S.Si saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, kemarin.

Dikatakan, pengujian ulang yang akan dilakukan untuk memastikan apakah benar-benar air di Pulau Mapia itu mengandung logam berat. Jika memang dalam pengujian ulang itu dinyatakan positif mengandung logam berat, maka akan dilakukan upaya-upaya penanganan lebih lanjut, atau meminimalisir kandungan logam berat dalam air tersebut.
‘’Kalau dilihat dari jenis airnya, air di Pulau Mapia ini bersih. Bahkan selama ini masyarakat yang mengkomsumsinya sehat-sehat saja. Tidak ada kelainan secara fisik di masyarakat, oleh karena itu untuk memastikannya maka akan dilakukan pengujian ulang,”ujarnya.

Dari hasil pengujian tersebut, lanjut Wabup, juga belum ditegaskan bahwa kalau memang itu logam berat disebabkan oleh apa. Apakah memang ada kandungan logam di wilayah kepulauan dan perairan Mapia atau peninggalan perang dan sejumlah lainnya, hal itu belum bisa dipastikan.

Jika memang itu terjadi, maka dampaknya adalah bayi dalam kandungan bisa cacat, keguguran bagi ibu hamil, kebutaan, cacat pada bayi dan sejumlah efek negatif lainnya. Hanya saja, tanda-tanda seperti itu tidak dialami masyarakat di Mapia.

‘’Selama ini masyarakat di Pulau Mapia sehat-sehat saja, tidak terjadi kegururan, kebutaan dan efek lain.Oleh karena itu akan diambil sampel ulang untuk diuji. Dan kalau itu benar, pemerintah tetap akan mengambil upaya-upaya nyata supaya diminimalisir kandungannya, atau upaya lain,” tandas Wabup.(ito)

Nasional : Tomohon Menyajikan Surga Dunia

(www.kompas.com, 07-09-2009)
TOMOHON, KOMPAS.com — Tak sekadar Bunaken dengan taman lautnya, bumi Nyiur Melambai memiliki bentangan alam pegunungan nan indah yang begitu mengagumkan. Tuhan telah menciptakan tanah bagi orang Kawanua ini penuh potensi, khususnya di sektor periwisata. Satu di antara tempat wisata yang menjadi andalan Kota Tomohon dikenal dengan sebutan Gardenia.

Revo, Public Relation Gardenia, mengatakan, tanah yang awal mulanya diperuntukkan sebagai tanah permukiman dan perkebunan pertanian ini dirancang sedemikian rupa hingga menjadi tempat yang asyik untuk tempat wisata.

"Gardenia merupakan wisata alam. Menyajikan panorama keindahan alam Tomohon serta kelestariannya," kata dia saat berbincang dengan Tribun Manado di ruang Gardenia Kitchen, Kelurahan Kakaskasen II, Rabu (2/9).

Keasrian betul-betul terjaga saat mengelilingi lokasi wisata alam Gardenia. Rimbunan pohon yang menghijau begitu terasa. Suasana kesejukan dengan tampilan bangunan rumah kayu (rumah adat) Minahasa memberikan kegembiraan hati yang memandanginya. Tak hanya itu, rerumputan disertai tetumbuhan bunga-bungaan menjadikan atmosfer Gardenia seakan sebagai lokasi surgawi dunia.

"Kami menanam banyak jenis bunga. Beragam jenis yang ditanam seperti di antaranya ada Condyline fruitcosa, Spathoglottis plicata, lavender. Pokoknya semua bunga diberi nama agar pengunjung mengetahui," urainya.

Bahkan berkat hal itu, makhluk lain, seperti burung-burung, tak sungkan menyambangi lokasi Gardenia. Kicauan ceria menandakan burung nyaman berada di Gardenia.

Selain menyajikan suguhan alam, Gardenia menyediakan tempat hunian penginapan berkonsep natural. Setiap pengunjung yang ingin menginap tidak perlu memusingkan mencari makan dan minum karena semua tersedia secara lengkap. "Pastinya tidak akan menyesal. Penginap bisa sekaligus merasakan alam Lereng Gunung Lokon dan tepian Kota Tomohon," ucap Revo.

Untuk kulinernya, Revo menjelaskan, bahan-bahan makanan langsung diambil dari perkebunan yang ada di Gardenia. Perkebunan itu tidak memakai pestisida karena lebih mengutamakan nilai kealamiannya. "Masakan rumah penginapannya ialah menu makanan bahan-bahan organik dengan beragam variasi. Kami betul-betul memerhatikan kesehatan," katanya.
Sumber : Tribun Manado

02 September 2009

Manca Negara : Spanyol : Udang Baru Tanpa Mata Ditemukan

(www.kompas.com, 01-09-2009)
KOMPAS.com - Krustasea (udang-udangan) tanpa mata jenis baru ditemukan di goa bawah air terpanjang di dunia di Pulau Lanzarote yang masih wilayah Kepulauan Canary (kekuasaan Spanyol). Speleonectes atlantida, demikian nama hewan itu dinamai sesuai dengan tempat ditemukannya di Terowongan Atlantida, berukuran panjang 20 milimeter.

Makhluk aneh itu diduga termasuk kelompok udang purba yang dulu banyak berkeliaran di lautan Mesozoik lebih dari 200 juta tahun lalu. Makhluk tanpa tulang belakang itu termasuk ke kelompok krustasea unik yang disebut Remipedia. Jenis itu pertama kali diidentifikasi para ilmuwan tahun 1979.
Terdapat 22 jenis Remipedia yang sudah diketahui menghuni kegelapan perairan di goa-goa bawah air di seluruh dunia, mulai dari Bahama hingga barat Australia.

”Krustasea baru ini dilengkapi sengat tajam beracun yang berfungsi sebagai jarum injeksi,” ujar Stefan Koenemann dari Institute for Animal Ecology and Cell Biology University of Veterinary Medicine Hannover, Jerman. (INE)