(www.cenderawasihpos.com, 20-08-2008)
SENTANI - Dokter Hewan Prof H.R Warsito DVM, M.Sc, Ph.D mengemukakan bahwa dari hasil analisa yang sudah dilakukan pihaknya bersama tim Balai Karantina Ikan Sentani mengenai berbagai penyakit yang menyerang jenis ikan produksi untuk wilayah Danau Sentani, ternyata ditemukan penyakit Triptokokus Inea.
Penyakit yang ditemukan pada ikan Nila itu dianggap berbahaya dan ganas untuk jenis ikan air tawar hingga perlu segera disikapi. Solusi hemat yang diberikan oleh mantan Dirjen Peternakan RI ini adalah dengan membuat pabrik pakan Ikan yang dalam pembuatannya dimasukkan kandungan vitamin E dan selemium (Se). “ Saat ini di Indonesia belum ada pabrik yang menggunakan kandungan ini, padahal banyak manfaatnya untuk daya tahan tubuh ikan,” ungkap Prof Warsito pada acara apresiasi identifikasi penyakit ikan karantina (HPIK) golongan virus di Balai Karantina Ikan, Rabu (20/8).
Menurut mantan dekan di Universitas Gajah Mada ini, dengan kandungan dua unsur tersebut, dengan sendirinya ikan yang mengkonsumsi memiliki daya tahan tubuh yang baik untuk menolak berbagai penyakit serta kualitas ikan yang bagus untuk dikonsumsi.
Mengenai penyakit, dijelaskan, jika sudah menyerang, maka tidak menutup kemungkinan populasinya akan menurun hingga akhirnya yang ditemukan hanyalah ikan yang berpenyakitan.
Keberadaan penyakit ini dipastikan ada setelah dilakukan uji patologi, histomatologi dan stikimia untuk anti body dan ternyata sudah menjangkit beberapa ikan lainnya, tidak hanya pada ikan Nila.“ Penyakit ini harus dicegah ataupun dihilangkan sama sekali,” tegasnya yang juga menyinggung penyakit ikan air tawar lainnya seperti tuberkolosis yang juga patut diwaspadai.
Menurutnya, pemahaman pembuatan pabrik pakan ikan jangan didefinisikan berlebihan, dengan menggunakan anggaran yang besar pula, melainkan dengan memanfaatkan ruangan berukuran sekitar 8x8 yang dilengkapi dengan alat pembuat pakan, maka dipastikan masalah ini bisa diatasi. “ Pabrik yang kami maksud bukan berarti harus berinfestasi secara besar melainkan dengan bangunan layak dan seadanya, saya pikir persoalan penyakit ikan di Sentani bisa diatasi,” lanjutnya seraya menyingung perlu kerjasama yang baik antara pemerintah setempat.
Profesor Warsito juga menjelaskan tekhnisnya dimana tidak perlu menggunakan bahan yang didatangkan dari luar daerah melainkan bisa menggnakan bahan ro material yang berada di wilayah Jayapura. Dengan demikian dampak posifit lainnya adalah memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.(ade)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP