Burung yang satu ini memang lain dari yang lain, selain mempunyai bulu putih kekuningan dengan lingkaran mata putih ini hanya dijumpai di Pulau Togian (Sulawesi Tengah). Sebenarnya burung ini telah dijumpai lebih dari sepuluh tahun lalu (1997), tapi ilmuwan masih ragu dengan penemuan ini dan Mochammad Indrawan, peneliti dari Universitas Indonesia mengirimkan spesimen burung tersebut ke Pamela Rasmussen di Michigan State University.
Peneliti burung yang berkaliber dunia itu memastikan bahwa ini memang jenis baru dan ilmuwan tersebut bersama dengan ilmuwan Indonesia mempublikasikan beritanya dalam The Wilsin Journal of Ornithology.
Secara sepintas burung ini hampir sama dengan burung-burung yang masih mempunyai kekerabatan dekat dan dijumpai di banyak hutan di Indonesia, bedanya pada burung ini terdapat warna putih yang di seputar matanya dan bersuara lebih nyaring, dan bernyanyi bernyanyi lenguh garing.
Musabab burung ini sangat jarang dijumpai adalah, karena sebarannya yang terbatas pada hanya tiga pulau kecil di ’ketiak’ Pulau Sulawesi. Saking jarangnya ilmuwan mengatakan kemungkinan burung itu dikategorikan spesies terancam dan masuk Daftar Merah IUCN.
Conservation International telah bekerja di Kepulauan Togean sejak tahun 1995, dan memfasilitasi pemerintah untuk berupaya melindungi kawasan ini menjadi taman nasional pada tahun 2005.//