(www.kompas.com, 20-08-2008)
MATARAM, RABU - Kelanjutan pembahasan usulan Gunung Rinjani, Lombok yang berketinggian 3.720 meter dpl menjadi Geopark pertama di Indonesia dalam jaringan Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (Unesco) akan dibahas di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Wakil Kepala Dinas Pertambangan dan Energi NTB, Ir. Heryadi Rachmat selaku Anggota Dewan Penasihat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Nusa Tenggara di Mataram, Rabu (20/8), mengatakan, dua Direktur Jenderal (Dirjen) akan hadir dalam acara tersebut.
Dua Dirjen yang akan hadir dalam pembahasan kelanjutan Gunung Rinjani menjadi Geopark yang akan digelar minggu pertama atau kedua September 2008 adalah Dirjen Destinasi, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata serta Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan. Kegiatan tersebut dilakukan guna mendukung Visit Indonesia sejalan dengan Kepres No. 16/2005 dan Nota Kesepahaman antara Menteri Kehutanan dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata 8 Juli 2008.
Gunung Rinjani layak diusulkan menjadi Geopark, antara lain karena memiliki keunikan dari segi geologis dan pemandangan alam yang menakjubkan terutama dengan adanya kaldera Danau Segara Anak dan air terjun. Selain itu, pengelolaan Gunung Rinjani termasuk di dalam Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dikelola oleh Rinjani Treck Manajemen Board (RTMB), yakni sebuah badan yang terdiri atas pemerintah swasta, masyarakat dan pelaku pariwisata.
"Jika usulan Gunung Rinjani menjadi Geoprak diterima, maka ini merupakan yang pertama di Indonesia, kedua di Asia Tenggara setelah Pulau Langkawi di Malaysia dan yang ke 54 di dunia," katanya. Di bawah pengelolaan RTMB Gunung Rinjani beberapa kali mendapatkan penghargaan nasional maupun internasional, diantaranya World Legacy Award tahun 2004 dan Finalis Tourism For Tomorrow Award (2005-2008). WAH Sumber : Antara