( Kompas, Kamis 25 Januari 2007 )
Satu lagi kasus satwa langka selundupan asal Indonesia yang dipulangkan dari negara lain. Hari ini, Rabu (24/1), biawak biru (Varanus macraei) tiba di Indonesia dari Selandia Baru melalui Bandara Soekarno-Hatta. Selanjutnya, satwa langka berukuran hampir satu lengan orang dewasa itu akan dikarantina sementara di Taman Safari Indonesia. "Karantina sementara umumnya dua minggu," kata Ketua Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta Samedi ketika dihubungi di Jakarta, kemarin.
Selama karantina sementara, Direktorat Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Departemen Kehutanan akan memutuskan penanganan lanjut, dikembalikan ke habitat aslinya atau dipelihara di penampungan khusus.
Menurut Samedi, beberapa ekor satwa selundupan bergenus sama, Varanus, yang dipulangkan dari salah satu negara di kawasan Balkan, pada tahun 2006 akhirnya dikembalikan ke habitat aslinya. Informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Wellington, Selandia Baru, menyebutkan bahwa biawak biru tersebut diselundupkan dari Papua. Sebelum akhirnya dapat dipulangkan, pihak Kementerian Pertanian dan Kehutanan (MAF) Selandia Baru sudah bersiap memusnahkannya.
Sesuai dengan ketentuan biosekuriti di sana, semua jenis satwa yang masuk ke Selandia Baru, baik ilegal ataupun tidak, terancam punah atau tidak, wajib dimusnahkan. "Proses negosiasinya panjang," kata staf penerangan, sosial, dan budaya KBRI Selandia Baru Tri Purnajaya melalui telepon. Negosiasi pemulangan dibantu Team Leader Aquarium, Exotic Bird Education Auckland Zoological Park John Perrot. Selama di Selandia Baru, biawak biru atau dikenal juga blue tree monitor itu ditampung di Kebun Binatang Auckland.
Di pasar internasional, harga biawak biru muda ditawarkan 1.800 dollar AS per ekor dan Indonesia menjadi semacam "supermarket" satwa langka. Di Indonesia jenis biawak yang mampu memanjat pohon ini sebarannya mencakup pulau-pulau kecil di Maluku Utara atau sebagian kecil Papua. (GSA)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP