(www.kompas.com, 12-01-2009)
BENGKULU, SENIN — Sebuah perusahaan dari Belgia akan membangun taman margasatwa di Bengkulu. Departemen Kehutanan (Dephut) telah menyetujui proposal tersebut.
"Kami sudah melaporkan keinginan pembangunan Taman Margasatwa oleh pengusaha Belgia itu, dan Departemen Kehutanan telah menyetujuinya," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu Khairil Burhan di Bengkulu, Senin (12/1).
Ia mengatakan, proses pembangunannya terus berlanjut, dan kini tinggal menunggu pelaksanaan ekspos dari pihak investor di hadapan Gubernur Bengkulu Agusrin Maryono Najamuddin.
Pengusaha asal Belgia itu sudah siap untuk pemaparan. Namun, hal itu belum bisa dilaksanakan karena Gubernur Bengkulu saat itu sedang menunaikan ibadah haji, dan baru kembali pada akhir Desember 2008.
"Pak Gubernur minta agar ekspos dilakukan langsung di hadapannya. Oleh karena itu, ekspos kami tunda dulu, sampai beliau ada waktu," katanya.
Ia juga menjelaskan, seluruh biaya untuk pembangunan Taman Margasatwa tersebut ditanggung pengusaha asing itu. Pemerintah Provinsi Bengkulu hanya diminta menyediakan lahan seluas 10.000 hektar.
Untuk lahan akan disediakan dari kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) dengan dua pilihan lokasi, yakni di Kabupaten Bengkulu Utara atau Mukomuko. "Areal HPT di Kabupaten Bengkulu Utara dan Mukomuko cukup luas. Jadi, tidak ada masalah karena mereka hanya minta 10 ribu hektar," katanya.
Pihak pengusaha Belgia awalnya menginginkan agar lokasi tidak terlalu jauh dari Kota Bengkulu. Namun, karena sulitnya mencari lahan 10 ribu hektar dalam satu hamparan, keinginan itu tidak bisa dipenuhi.
"Walaupun ada, harus keluar biaya cukup besar untuk pembebasan lahan karena lahan di Kota Bengkulu pada umumnya milik masyarakat," katanya.
Dengan pertimbangan tersebut, akhirnya ditawarkan untuk menggunakan kawasan HPT. Selain mudah mencari lokasi dalam satu hamparan, juga tidak perlu mengeluarkan dana untuk pembebasannya.
Pembangunan Taman Margasatwa itu menurut dia sangat positif, selain untuk kegiatan pariwisata, membuka lapangan kerja, juga menyelamatkan hewan langka dari kepunahan.
WAH, Sumber : Antara
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP