(www.mediaindonesia.com, 24-01-2009)
MATARAM--MI Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), KH. M. Zainul Majdi mengatakan, Taman Nasional Gunung Rinjani kini terancam gundul, akibat penebangan liar yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab.
"Disamping itu, banyak kebutuhan kayu bakar baik untuk memasak maupun pembakaran open atau omprongan tembakau akibat hilangnya subsidi BBM bagi petani tembakau," katanya di Lombok Timur, Rabu.
Pada Launching Program Newtrees WWF Indonesia dia menjelaskan, kebutuhan kayu bakar bagi rumah tangga setiap tahun mencapai 120 ribu meter kubik sementara untuk omprongan tembakau 489 meter kubik per musim tanam. Asumsinya setiap hektarnya dibutuhkan 40 meter kubik untuk omprongan, sehingga jumlah seluruh yang dibutuhkan setiap tahun mencapai 600 meter kubik kayu bakar.
"Saat ini tercatat sekitar 40.000 hektare luas lahan hutan Gunung Rinjani mengalami kerusakan yang mengakibatkan penyusutan mata air, sementara kawasan tersebut merupakan sumber mata air," katanya.
Sebelumnya dilakukan pencanangan NTB Hijau sebagai upaya mempercepat pemulihan kondisi hutan yang rusak di daerah ini.
Luas hutan yang rusak lebih dari 500 hektare berada di dalam kawasan hutan dan di lura kawasan hutan dan jumlah tersebut cukup mengkhawatirkan, sehingga harus segera ditanggulangi. Upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk menghijaukan hutan juga adalah program Hutan Tanamam Rakyat (HTM), dalam program ini masyarakat diperbolehkan menanam berbagai jenis kayu dan buah-buahan di dalam kawasan hutan.
Melestarikan sumber daya alam harus dilakukan dengan perbuatan nyata dengan menanam dan memelihara pohon disetiap jengkal tanah, jangan biarkan tanah menjadi, gersang dan tidak produktif. "Jenis kayu yang ditanam antara lain kemiri, nangka, sukun, jambu mete, sengon. Masyarakat diperbolehkan mengambil hasilnya, namun kayunya tetap milik pemerintah," katanya. (Ant/OL-03)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP