(www.cenderawasihpos.com, 06-01-2009)
JAYAPURA-Kepala Bidang Data Dan Informasi BMG Wilayah V Jayapura, Ahmad Mujahidin mengungkapkan, tidak hanya Manokwari dan Sorong yang berpotensi gempa tektonik, tetapi seluruh Papua berpotensi.
Ia menyebutkan, selama ini menurut daerah pemetaan potensi gempa yang tertinggi terjadi di wilayah Utara dan Barat, serta Papua bagian Tengah dan terendah adalah Merauke. "Banyaknya gempa tektonik ini disebabkan karena Papua berdiri di atas dari pergerakan bumi tersebut, sehingga banyak terjadi gempa di wilayah Papua bagian Utara dan Papua bagian Tengah," ungkapnya.
Untuk itu, ia menegaskan kepada masyarakat agar membangun gedung atau bangunan yang tahan gempa ataupun bagunan yang tidak permanen. Ia juga menyebutkan bahwa bangunan yang dibangun di lereng bukit hendaknya mempunyai kekuatan konstruksi yang sesuai daaerah yang berpotensi gempa.
Sementara itu, masih terjadi beberapa gempa tektonik susulan yang terjadi di Manokwari dan Sorong. Tercatat hingga pukul 19.45 WIT, sudah terjadi sekitar 917 kali dan yang terasa oleh manusia, atau melebihi dari magnitude 5 SR adalah sebanyak 57 kali.
"Angka gempa susulan ini akan terus meningkat sepanjang peluruhan yang terjadi di patahan core Sorong terus terjadi," ungkapnya saat dikonfirmasi melalui telepon gemgamnya, Senin (5/1) kemarin.
Dikatakan, frekuensi gempa tiap 3 jamnya, akan semakin menurun dan diprediksikan frekuensi itu akan berhenti atau tidak terasa lagi ketika sudah 6-7 hari setelah gempa pertama terjadi. "Frekuensi tiap 3 jam itu pada hari pertama bisa melebihi 100 kali gempa susulan. Diharapkan dalam beberapa hari mendatang seperti data statistik biasanya akan berkurang," ujarnya.
Guna mempermudah dan mempercepat pengiriman data gempa tektonik yang terjadi di Manokwaari dan sorong, dua tim dari BMG Wilayah V Jayapura telah sampai di Manokwari kemudian dan memasang alat 'terpedo seismograaf'.
Sementara itu, mahasiswa Manokwari yang tinggal di Asrama Acemo, Padang Bulan. terkesan sepi. "Sebagian besar adalah masih ada di Manokwari karena adanya masa liburan Natal dan Tahun Baru, sehingga beberapa hari lagi mungkin semua mahasiswa akan datang," ungkap Astrik Rumbonde Ketua Asrama bersama dengan Allen Saiba.
Ditanya soal rencana kedepan yang akan dilakukan mahasiswa Manokwari di Jayapura, dikatakan masih akan menunggu kedatangan teman mereka dari Manokwari, akan tetapi mahasiswa Manokwari tidak menutup kemungkinan bila ada donatur bisa membantu, untuk selanjutnya diteruskan ke Manokwari.
Allen Saiba menambahkan bahwa dirinya dengan beberapa orang lain tidak akan pulang ke Manokwari karena perkuliahan ada yang sudah mulai.(ind)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP