(www.cenderawasihpos.com, Senin 13 Agustus 2007)
NABIRE– Puluhan warga yang berdomisili di Kampung Sanoba, Distrik Nabire mengalami keracuan setelah mengkonsmsi ikan laut yang mereka beli di pasar, Ahad (12/8). Akibatnya, puluhan warga itu harus menjalani perawatan di RSUD NabireMenurut salah satu korban yang juga adalah seorang ibu rumah tangga bernama Dian kepada Cenderawasih Pos menceritakan, kejadian yang menimpa mereka itu bermula ketika mereka yang terdiri dari delapan kepala keluarga datang ke Pasar Sore Tapioka, Nabire untuk membeli ikan pada Sabtu (11/8) pekan kemarin, sekitar jam 16.00 Wit untuk dikonsumsi di rumah masing-masing. Ikan mereka beli itu adalah ikan Bopari.Usai membeli ikan, mereka pulang dan memasaknya untuk makan malam, sekitar pukul 21.00 Wit. “ Namun 3 jam kemudian yakni sekitar pukul 00.00 Wit, kami semua yang mengkomsumsi ikan bopari itu sudah mulai terasa gejalanya, “ jelasnya.Gejala yang mereka rasakan yakni bagian muka mulai terasa panas, mata perih kemudian tangan, kaki dan mulut mulai terasa miring, kepala pusing dan sekujur tubuh menjadi keram. “ Jadi pada awal gejela, kami pikir kena barang halus atau keserupan. Karena semuanya dalam tidak sadar dan badan semua keram dan mati rasa,” terangnya.
“ Namun saya teringat bahwa kami makan ikan bopari, kemudian saya cek keluarga lain ikut mengkomsumsi ikan itu, semunya mengalami hal yang sama,” tambahnya.Sebanyak 20 warga dari drlapan kepala keluarga mengalami keracunan dan pada Ahad (12/8) dini hari, sekitar pukul 03.00 Wit, dilarikan ke RSUD Nabire.Setelah diperiksa, ke 20 warga itu langsung diimpus semuanya.Sedangkan barang bukti langsung dibawah ke Mapolres Nabire. Aparat polisi datang ke RSUD mengambil keterangan dari para korban dan pihak rumah sakit untukmelengkapi data, namun sayang, pihak RSUD Nabire tidak punya alat deteksi keracunan ikan.Ketika wartawan hendak mengkonfirmasi hal itu kepada Dokter jaga RSUD dr Felix, menurut stafnya dokter sudah pulang dinas. Namun menurut salah seorang medis jaga bahwa diduga puluhan warga itu keracunan ikan yang mereka konsumsi, namun hal itu belum dipastikan karena perlu pemeriksaan lebih lanjut.“ Beberapa pasien yang sudah diberi obat dan merasa baik, sudah dipernolehkan pulang, namun ada sebagian besar yang masih dirawat, terutama anak-anak yang masih lemas,” jelasnya.Para korban keracunan mengaku mengenal ciri-ciri dari penjual ikan tempat dimana mereka membeli ikan. Sementara itu pihak Reserse dan Kriminal Polres Nabire yang dikonfirmasi, sampai berita ini ditulis, mengaku belum menerima laporan dari penjagaan piket Polres Nabire, namun pihak reserse dan Kriminal berjanji akan menindaklanjuti kasus ini jika ada laporannya.(jon)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP