(www.cenderawasihpos.com, Senin 13 Agustus 2007)
BIAK-Ancaman kegiatan illegal fishing yang dilakukan oleh kapal-kapal penangkap ikan asal Republik Rakyat China atau RRC, sejak pemerintah melarang kegiatan penangkapan ikan oleh kapal-kapal China disinyalir masih ada.Komandan Gugus Keamanan Laut Armada Timur (Guskamlaarmatim) Laksamana Pertama TNI Sugeng Supriyanto yang dikonfirmasi melalui Asintel Guskamlaarmatim Letkol Laut (P) Jaka Santosa, S.Sos, mengatakan, ancaman kegiatan illegal fishing oleh kapal-kapal China di perairan Indonesia masih ada. Wilayah perairan Indonesia yang rawat terhadap kegiatan pencurian ikan oleh kapal-kapal China atau kapal asing lainnya menurut Jaka Santosa berada di wilayah Laut Aru. Dirinya mencontohkan pada bulan juni yang lalu, TNI AL berhasil menangkap 4 buah kapal China yang melakukan penangkapan di sekitar Laut Aru di Selatan Papua.
“Pada umumnya mereka melakukan operasi di sekitar Laut Aru sebab wilayah tersebut potensi ikannya cukup besar,”jelasnya.Selain itu, disana juga sangat startegis bagi kapal-kapal asing untuk melarikan diri ke daerah perbatasan. “ Selain kapal China ancaman dari kapal asing lainnya juga masih ada seperti yang kami tangkap pada bulan Juli kemarin di daerah kepala burung,”ungkapnya.Kegiatan penangkapan ikan oleh kapal-kapal China di wilayah perairan Indonesia menurut Jaka Santosa tentunya sangat merugikan negara. Sebab selain tidak memiliki dokumen, kapal-kapal tersebut dalam operasinya melakukan penangkapan dengan menggunakan alat tangkap fail troll yang ditarik oleh dua buah kapal. “Alat tangkap ini mampu menangkap ikan dalam jumlah yang besar.Hal ini tentunya sangat merugikan negara, sebab jumlah ikan yang diambil dalam jumlah yang besar,”ujarnya.Untuk mengantisipasi terjadinya kegiatan illegal fishing khususnya oleh kapal China maupun kapal asing lainnya, TNI AL dalam hal ini Guskamlaarmatim meningkatkan kegiatan patroli laut khususnya di wilayah perairan yang dianggap rawan terjadi kegiatan illegal fishing. Selain melakukan patroli laut, pemantauan juga dilakukan melalui patroli udara dengan menggunakan pesawat udara milik TNI AL.(nat)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP