Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua

Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org
Info Foto : 1) Virtuoso Entertain bersama Numbay Band saat melakukan penampilan bersama Artis Nasional Titi DJ. 2) Saat penampilan bersama Artis Diva Indonesia, Ruth Sahanaya. 3) Mengiringi artis Papua, Edo Kondologit dan Frans Sisir pada acara "Selamat Tinggal 2012, Selamat Datang 2013" kerjasama dengan Pemda Provinsi Papua di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua, Dok 2 Jayapura. 4) Melakukan perform band dengan Pianis Jazz Indonesia. 5) Personil Numbay Band melakukan penampilan di Taman Imbi, Kota Jayapura. Vitrtuoso Entertain menawarkan produk penyewaan alat musik, audio sound system dan Band Profesional kepada seluruh personal, pengusaha, instansi pemerintah,perusahaan swasta, toko, mal, kalangan akademisi, sekolah, para penggemar musik dan siapa saja yang khususnya berada di Kota Jayapura dan sekitarnya, serta umumnya di Tanah Papua. Vitrtuoso Entertain juga menawarkan bentuk kerjasama seperti mengisi Acara Hari Ulang Tahun baik pribadi maupun instansi, Acara Wisuda, Acara tertentu dari pihak sponsor, Mengiringi Artis dari tingkat Nasional sampai Lokal, Acara Kampanye dan Pilkada, serta Acara-Acara lainnya yang membutuhkan penampilan live, berbeda, profesional, tidak membosankan dan tentunya.... pasti hasilnya memuaskan........ INFO SELENGKAPNYA DI www.ykpmpapua.org

04 August 2007

Jayapura : Ikan gabus asli Danau Sentani makin langka

(sumber : www.beritabumi.or.id)
Penulis : Dominggus A. Mampioper
Dalam studinya, para ahli konservasi dari Conservation International Indonesia (CII) menyebut keanekaragaman hayati (biodiversity) Papua menyumbang 35-50 % keanekaragaman hayati di Indonesia. Ekosistem terlengkap mulai dari terumbu karang, hutan bakau, savanna (bagian tenggara Papua) hutan dataran rendah, pegunungan sampai ekosistem alpin, dari Provinsi Papua hingga Provinsi Papua Barat (Irian Jaya Barat).

Lokakarya Penentuan Prioritas Konservasi Keanekaragaman Hayati di Papua beberapa waktu lalu di Biak, Papua pun memastikan bahwa kawasan ini mengandung keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, sejumlah spesies endemik dan berbagai eksosistem yang khas secara keseluruhan memiliki nilai penting global. Perhitungan terbaru menunjukan tanah Papua memiliki sekitar 20 hinggga 25 ribu spesies tumbuhan berpembuluh.

Danau Sentani di Jayapura

"Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan perhitungan sebelumnya," ujar Dr. Jance de Fretes, pakar Biology Forestry dari CII belum lama ini di Jayapura. Menurutnya, ada kira-kira 164 spesies mamalia, 329 spesies reptilia dan amfibia, sekitar 165 jenis burung, kurang lebih 250 jenis ikan tawar dan 1.200 spesies ikan air laut, diperkirakakan 150.000 spesies serangga, serta beratus ratus spesies avertebrata air tawar dan air laut. Kekayaan biodiversity ini menempatkan Papua sebagai penyumbang setengah dari total keanekaragaman hayati Indonesia.

Bahkan menyebabkan Indonesia menduduki peringkat teratas daftar negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, mengalahkan Brazil dan Columbia. Posisi ini menyebabkan tanah Papua merupakan salah satu daerah keanekaragaman hayati terpenting di planet bumi ini.
Namun dibalik itu semua tersimpan beberapa ancaman terbesar, mulai dari maraknya illegal logging kayu merbau, pertambangan skala besar dan kecil, serta pengembangan minyak dan gas bumi di Bintuni yang terletak di tengah kawasan hutan bakau terbesar di Indonesia. Selain itu, salah satu ancaman serius terhadap keanekaragaman hayati adalah introduksi spesies-spesies eksotik.
Dampak introduksi spesies eksotis secara sengaja atau tidak justru menjadi kompetitor atau predator bagi fauna asli, sehingga menimbulkan kerusakan yang tidak bisa diperbaiki pada keanekaragaman hayati air tawar. Danau Sentani yang termasuk danau terbesar di Papua pun tak lepas dari masuknya spesies ikan dari luar Papua.

"Setahu saya ada sekitar 15 jenis ikan-ikan baru yang diintroduksi ke Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua," ujar Hendrite L. Ohee, MSc, peneliti ikan tawar dari Fakultas MIPA Universitas Cenderawasih.
Menurut Ohee, masuknya ikan eksotik seperti ikan gabus toraja (Channa striata) telah menimbulkan dampak negatif terhadap populasi asli ikan Papua. Ikan gabus asli Danau Sentani (Oxyeleotris heterodon) juga terancam punah atau semakin langka. Masyarakat Danau Sentani menyebut ikan gabus asli sebesar paha atau betis manusia dengan nama khahebei sedangkan yang masih kecil disebut kayou.

Kelangkaan ikan gabus asli Danau Sentani menyebabkan harga melonjak tinggi menjadi Rp 50.000 per ekor ikan besar dan Rp 35.000 pertali untuk ikan kecil. Salah satu restaurant di tepian Danau Sentani, Kabupaten Jayapura yang selalu menyajikan ikan gabus kuah asam pun mengeluh dengan semakin langkanya ikan gabus asli ini.
Ohee yang juga peneliti ikan air tawar dari CII menyebutkan bahwa ikan gabus toraja memakan telur ikan dan anak-anak ikan gabus asli lainnya. Bahkan penelitian yang dilakukan CII di daerah Sungai Mamberamo menyebutkan, penyebaran ikan gastor (Gabus Toraja) ini semakin meluas dan banyak ditemukan di daerah rawa dan hutan sagu.

Sementara itu, ikan betok (Anabas testutestudineus) di Kabupaten Merauke pun mengancam populasi burung-burung bangau karena ikan ini berduri dan tersangkut di leher bangau menyebabkan banyak yang mati. Selain ikan gabus asli, ikan asli Danau Sentani yang terancam punah lainnya adalah ikan pelangi sentani (Chilatherina sentaniensis). Ikan ini banyak ditangkap untuk dibuat makanan ikan atau pellet bagi petambak ikan di sekitar Danau Sentani.

Jika disimak, bukan saja ikan asli di Danau Sentani yang terancam tetapi hampir di semua lokasi di Papua. Ikan air tawar yang terancam antara lain ikan pedang air tawar (Pritis microdon), ikan pari air tawar (Himantura chaophraya), ikan pelangi bleher (Chilatherina bleheri), ikan pelangi merah (Glossolepis insicus), ikan pelangi arfak (Melanotaenia arfakensis), ikan pelangi boeseman (M. Boesemani), dan ikan pelangi kurumoi (M. Parwa).