Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua

Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org
Info Foto : 1) Virtuoso Entertain bersama Numbay Band saat melakukan penampilan bersama Artis Nasional Titi DJ. 2) Saat penampilan bersama Artis Diva Indonesia, Ruth Sahanaya. 3) Mengiringi artis Papua, Edo Kondologit dan Frans Sisir pada acara "Selamat Tinggal 2012, Selamat Datang 2013" kerjasama dengan Pemda Provinsi Papua di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua, Dok 2 Jayapura. 4) Melakukan perform band dengan Pianis Jazz Indonesia. 5) Personil Numbay Band melakukan penampilan di Taman Imbi, Kota Jayapura. Vitrtuoso Entertain menawarkan produk penyewaan alat musik, audio sound system dan Band Profesional kepada seluruh personal, pengusaha, instansi pemerintah,perusahaan swasta, toko, mal, kalangan akademisi, sekolah, para penggemar musik dan siapa saja yang khususnya berada di Kota Jayapura dan sekitarnya, serta umumnya di Tanah Papua. Vitrtuoso Entertain juga menawarkan bentuk kerjasama seperti mengisi Acara Hari Ulang Tahun baik pribadi maupun instansi, Acara Wisuda, Acara tertentu dari pihak sponsor, Mengiringi Artis dari tingkat Nasional sampai Lokal, Acara Kampanye dan Pilkada, serta Acara-Acara lainnya yang membutuhkan penampilan live, berbeda, profesional, tidak membosankan dan tentunya.... pasti hasilnya memuaskan........ INFO SELENGKAPNYA DI www.ykpmpapua.org

27 November 2008

Nasional : Jangan Harap Bertemu Kodok Ungaran

(www.kompas.com, 26-11-2008)
BOGOR, RABU - Meski belum termasuk dalam daftar sebagai hewan yang telah punah, kodok ungaran (Philautus jacobsoni) hampir tidak dapat ditemukan lagi saat ini. Hal tersebut dikatakan Hellen Kurniati, peneliti kodok dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

"Bahkan sampel spesimennya juga kita tidak punya," katanya di sela-sela training pengenalan amfibi di Museum Zoologicum Bogoriense, Cibinong, Bogor, Rabu (26/11). Satu-satunya sampel diambil tahun 1930-an dan disimpan di Museum Leiden, Belanda.

Bagaimana warna asli tubuh kodok tersebut pun Hellen mengaku tidak pernah melihatnya karena warnanya pudar setelah diawetkan. Sejak lebih dari tujuh dekade belum pernah ada yang melaporkan pernah melihat atau menemukannya kembali.

Kodok Ungaran merupakan spesies endemik yang dulunya hanya tinggal di dataran tinggi kawasan hutan Gunung Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Ukuran tubuhnya termasuk kecil dan arboreal atau hidup di lubang-lubang pohon.

Menurut Hellen penyebab utama menghilangnya kodok Ungaran adalah perubahan habitat besar-besaran. Hutan alam yang asri sudah tak dapat ditemui di Gunung Ungaran dan kondisinya berbeda sekali dibandingkan puluhan tahun lalu.

Meski demikian untuk menyebutnya punah belum dapat dilakukan. Statusnya dalam daftar merah International Unionm for Conservatioj of Nature (IUCN) masih CR (critically endangered). Apalagi sampai saat ini belum pernah dilakukan survei secara menyeluruh untuk memastikan tak ada lagi spesies tersebut di sana.

Belum ada rencana dari LIPI untuk menggelar ekspedisi pencarian kodok Ungaran karena terbentur biaya dan tingkat urgensinya. Nah, apakah perburuan kodok Ungaran akan kembali kecolongan lagi oleh peneliti luar negeri?
WAH