Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua

Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org
Info Foto : 1) Virtuoso Entertain bersama Numbay Band saat melakukan penampilan bersama Artis Nasional Titi DJ. 2) Saat penampilan bersama Artis Diva Indonesia, Ruth Sahanaya. 3) Mengiringi artis Papua, Edo Kondologit dan Frans Sisir pada acara "Selamat Tinggal 2012, Selamat Datang 2013" kerjasama dengan Pemda Provinsi Papua di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua, Dok 2 Jayapura. 4) Melakukan perform band dengan Pianis Jazz Indonesia. 5) Personil Numbay Band melakukan penampilan di Taman Imbi, Kota Jayapura. Vitrtuoso Entertain menawarkan produk penyewaan alat musik, audio sound system dan Band Profesional kepada seluruh personal, pengusaha, instansi pemerintah,perusahaan swasta, toko, mal, kalangan akademisi, sekolah, para penggemar musik dan siapa saja yang khususnya berada di Kota Jayapura dan sekitarnya, serta umumnya di Tanah Papua. Vitrtuoso Entertain juga menawarkan bentuk kerjasama seperti mengisi Acara Hari Ulang Tahun baik pribadi maupun instansi, Acara Wisuda, Acara tertentu dari pihak sponsor, Mengiringi Artis dari tingkat Nasional sampai Lokal, Acara Kampanye dan Pilkada, serta Acara-Acara lainnya yang membutuhkan penampilan live, berbeda, profesional, tidak membosankan dan tentunya.... pasti hasilnya memuaskan........ INFO SELENGKAPNYA DI www.ykpmpapua.org

07 October 2008

Manca Negara : Barcelona : Sepertiga Spesies Dunia Terancam

(www.kompas.com, 07-10-2008)

BARCELONA, SENIN — Daftar merah terbaru Badan Konservasi Dunia menunjukkan, sepertiga dari spesies terancam. Konkretnya, sekitar 16.928 (38 persen) spesies terancam dari total jumlah 44.838 spesies terdata. Di antara yang paling terancam (punah) adalah jenis katak/kodok dan mamalia.

Daftar merah Badan Konservasi Dunia (IUCN) selama ini menjadi standar acuan pengawasan dalam bidang konservasi. Perlindungan semua flora dan fauna yang masuk dalam daftar itu menjadi perhatian dunia.

Kepunahan satu demi satu keanekaragaman hayati di dunia akibat ulah manusia butuh aksi cepat untuk menanggulanginya. Tanpa upaya mengonservasi, fakta kepunahan itu mengancam eksistensi umat manusia di dunia.

Demikian antara lain isi pidato Presiden IUCN Valli Moosa dalam pembukaan kegiatan empat tahunan Kongres Konservasi Dunia, di Barcelona, Spanyol, Minggu lalu. "Dunia membutuhkan rasa keterdesakan," kata dia.

"Kita harus mendorong seluruh gerakan konservasi menghadapi tantangan abad ke-21 dan menjawab dua ancaman sekaligus, perubahan iklim dan degradasi ekosistem," ujarnya.

Delegasi dari 170 negara lebih, di antaranya terdiri atas 8.000 menteri, pejabat PBB, LSM, pakar, dan pimpinan bisnis, hadir berkumpul di sana. Pertemuan 10 hari itu membahas bagaimana memperlambat kepunahan biodiversitas dan mengarahkan dunia ke jalur pembangunan berkelanjutan.

Daftar merah IUCN tahun 2007 (disusun 1.700 peneliti) menunjukkan, sepertiga dari 41.000 spesies yang disurvei menuju punah, di antaranya seperempat mamalia di dunia, satu dari delapan jenis burung, satu dari tiga jenis amfibi, serta 70 persen tanaman.

Mamalia paling terancam

Pada laporan 1.700 peneliti disebutkan, separuh dari seluruh populasi mamalia (5.487 spesies) telah berkurang. Mamalia itu mulai dari paus biru hingga kalong berukuran kecil Thailand.

"Populasi mamalia merosot lebih cepat daripada perkiraan," kata Ketua Tim Penulis Laporan Daftar Merah IUCN Jan Schipper. Menurut laporan itu juga, Benua Asia merupakan wilayah paling buruk bagi kehidupan mamalia. Orangutan di Indonesia dan Malaysia terancam deforestasi dan perburuan. Hampir 80 persen primata di Asia dalam ancaman serius.

Data menunjukkan, dari data 4.651 mamalia, 1.139 spesies di antaranya terancam punah. Data itu jauh lebih luas cakupannya daripada data tahun 1996. Beberapa mamalia yang terancam di Asia di antaranya mamalia berkantong Australia dan singa laut Kaspia. Setidaknya, 76 mamalia punah sejak tahun 1500.

"Dalam sepanjang hidup kita, ratusan spesies akan hilang akibat perilaku manusia," kata Direktur Jenderal IUCN Julia Marton-Lefevre, salah satu pengompilasi daftar merah.

Data 2008 menunjukkan, sebanyak 188 spesies masuk daftar terancam punah, kategori terburuk sebelum punah. Termasuk di antaranya Iberian lynx, sejenis tikus kecil Kuba, yang 40 tahun terakhir tak ditemukan lagi.

Berkurangnya habitat akibat perburuan, baik untuk alasan makanan maupun obat-obatan, masih menjadi ancaman utama mamalia, juga untuk berbagai jenis flora dan fauna lainnya.

Kabar baik yang beredar di kongres adalah 5 persen spesies selamat karena konservasi, termasuk bison Eropa dan musang kaki hitam (Amerika Utara). Status gajah Afrika pun naik, dari rentan menjadi mendekati terancam. Kondisi itu ditandai peningkatan populasi di selatan dan timur Afrika.

Peranan dunia bisnis

Kepada kalangan bisnis, Valli menyerukan perlunya kebijakan baru. Di antaranya, mengangkat setidaknya satu ahli bidang lingkungan untuk duduk dalam jajaran eksekutif di seluruh dunia.

Ia menegaskan bahwa bisnis tidak hanya mementingkan keberlanjutan usaha, tetapi juga keberlanjutan planet. "Lingkungan semestinya menjadi satu kesatuan dalam sektor bisnis. Itu baik tidak hanya bagi alam, tetapi semuanya," kata dia.

Seruan itu disuarakan di depan forum, yang juga dihadiri Putra Mahkota Kerajaan Spanyol Felipe. Peraih Nobel Perdamaian yang juga bankir dari India, Mohammad Yunus, menyatakan, kerja konservasi tidak dapat menunggu lama. (AFP/Reuters/GSA) Sumber : Kompas Cetak