(www.papuapos.com, 25-02-2008)
TIMIKA (PAPOS)- Sebanyak 10.899 Labi-Labi atau babi moncong yang merupakan satwa langka asal Papua, Selasa (24/2) kemarin dilepas liarkan di Taman Nasional Lorentz tepatnya di sungai Mawati dan Otakwa.
Pelepasan itu difasilitasi PT. Freeport Indonesia (PTFI) bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah Papua II Timika dan Balai Taman Nasional Lorentz (BTNL), Dinas Kehutanan Kabupaten Mimika, Polres Mimika.
Pelepas liaran Labi-labi tersebut berlangsung di Mile 21 daerah Reklamasi Maurupau Timika, diawali dengan serahterima dari Manajemen PTFI kepada BKSDA untuk kemudian dilepasliarkan ke sungai Mawati dan Otakwa.
Manager Lingkungan Hidup PTFI, Andhi Mukhsia dalam sambutannya mengatakan, kerjasama yang dilakukan itu merupakan bentuk komitmen dari PTFI dalam upaya menyelamatkan dan melestarikan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, salah satunya Labi-Labi Moncong Babi. Dimana, dipulangkan ke habitatnya yang berasal dari Kabupaten Asmat yang disita Kepolisian Resort Mimika dan BKSDA Timika, ketika akan diselundupkkan ke luar Papua, Kamis (12/2) lalu.
“Kepedulian PTFI terhadap kelestarian SDA yang didalamnya termasuk satwa liar endemik Papua yang terancam punah, Labi-labi moncong Babi yang dikembalikan ke habitatnya PTFI bukan kali pertama, namun sudah tiga kali,” tegas Andi.
Menurutnya, pelepasan Labi-labi ini bertujuan agar perkembangan labi-labi moncong babi tersebut dapat terjaga kelestariannya, terutama perkembangbiakannya karena merupakan hewan langka di Papua.
Sementara itu, Koordinator BKSDA Timika Prianto, mengatakan, penempatan labi-labi Moncong di Mile 21 milik PTFI merupakan langkah yang tepat mengingat keterbatasan tempat dan sarana yang dimiliki seksi konservasi wilayah II Timika.
“Manajemen BKSDA sangat mendukung sebab kegiatan semacam ini menjadi program rutin, khusus departemen Enviromental dalam melestarikan kelangsungan satwa yang dilindungi,” terang Prianto.(husyen)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP