(www.papuapos.com, 13-02-2009)
JAYAPURA (PAPOS) - Badan Pengendali Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Provinsi Papua akan menurunkan tim untuk meneliti kondisi air di sejumlah sungai kawasan perbatasan RI-PNG yang diduga tercemar limbah industri tambang emas dari negara tetangga terdekat tersebut. Kepala Bapedalda Provinsi Papua, Drs. Wiro Watken di Jayapura, Kamis (12/2), mengatakan, pihaknya merencanakan segera menurunkan tim untuk meneliti air sungai bagian selatan Papua, Khususnya Kabupaten Merauke yang diduga tercemar limbah industri penambangan emas yang dilakukan negara tetangga PNG.
Dia mengatakan, kegiatan penelitian terhadap sejumlah air sungai di kawasan perbatasan itu seharuskan sudah dilakukan pada tahun 2009, karena anggaran yang diusulkan untuk membiayai tim dropingnya terlambat sehingga tidak terlaksana.
Menurut laporan masyarakat Kabupaten Merauke, khususnya yang bermukim di Distrik Muting dan Waropko, sebagian warga menderita penyakit gatal-gatal dan pembengkakan di perut setelah mandi dan mengonsumsi air sungai di kawasan perbatasan RI-PNG.
Sejumlah pohon yang ada di sekitar sungai-sungai di wilayah tersebut juga mati, diduga akibat limbah industri penambangan emas yang dilakukan perusahaan Oktedy Mining di wilayah Sepik Barat, PNG, perbatasan langsung dengan Kabupaten Merauke, Papua.
Watken mengatakan, laporan mengenai dugaan pencemaran lingkungan itu sudah diketahui sehingga dalam waktu dekat pihaknya akan segera menurunkan tim untuk menelitinya. (bela/ant)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP