Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua

Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org
Info Foto : 1) Virtuoso Entertain bersama Numbay Band saat melakukan penampilan bersama Artis Nasional Titi DJ. 2) Saat penampilan bersama Artis Diva Indonesia, Ruth Sahanaya. 3) Mengiringi artis Papua, Edo Kondologit dan Frans Sisir pada acara "Selamat Tinggal 2012, Selamat Datang 2013" kerjasama dengan Pemda Provinsi Papua di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua, Dok 2 Jayapura. 4) Melakukan perform band dengan Pianis Jazz Indonesia. 5) Personil Numbay Band melakukan penampilan di Taman Imbi, Kota Jayapura. Vitrtuoso Entertain menawarkan produk penyewaan alat musik, audio sound system dan Band Profesional kepada seluruh personal, pengusaha, instansi pemerintah,perusahaan swasta, toko, mal, kalangan akademisi, sekolah, para penggemar musik dan siapa saja yang khususnya berada di Kota Jayapura dan sekitarnya, serta umumnya di Tanah Papua. Vitrtuoso Entertain juga menawarkan bentuk kerjasama seperti mengisi Acara Hari Ulang Tahun baik pribadi maupun instansi, Acara Wisuda, Acara tertentu dari pihak sponsor, Mengiringi Artis dari tingkat Nasional sampai Lokal, Acara Kampanye dan Pilkada, serta Acara-Acara lainnya yang membutuhkan penampilan live, berbeda, profesional, tidak membosankan dan tentunya.... pasti hasilnya memuaskan........ INFO SELENGKAPNYA DI www.ykpmpapua.org

17 November 2012

Merauke : Karantina Ikan Masih Tunggu Kedatangan Pemilik Teripang

(www.bintangpapua.com, 17-12-2012)
MERAUKE – Kantor Karantina Ikan Kabupaten Merauke sampai saat ini masih menahan sekitar 70 kilo gram teripang milik PT Sinapura yang akan dikirim melalui pesawat Merpati pada Minggu, pekan lalu.
Menurut Kepala Kantor Karantina Ikan Kabupaten Merauke, M Hatta Arisandi, bahwa pihaknya akan melepas puluhan teripang tersebut jika pemilik bersangkutan datang dan membawa dokumen lengkap.
“Memang kami rencana menahan selama dua hari, tetapi pihak pemilik sendiri sampai sekarang belum juga datang. Kalau dia (pemilik) merasa itu barang illegal, ya tunjukan dokumen dan pasti kami akan melepasnya,” kata Hatta kepada Bintang Papua saat dikonfirmasi, Rabu (14/11).

Menurut  Hatta, jika pihak pemilik mengaku itu bukan barang illegal maka itu adalah hak dia. Namun semua itu bisa dibuktikan dengan dokumen lengkap yang nanti ditunjukkan pemilik kepada pihak Karantina. 
Dijelaskan dia, penahanan teripang asal PNG ini sangat beralasan dan sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Karena itu setiap komoditi perikanan baik itu teripang sendiri, jika akan dikirim ke luar dari satu wilayah ke wilayah lain wajib melaporkan ke petugas karantina ikan, serta wajib mengantongi persyaratan yang diberikan instansi bersangkutan.

“Jadi sekali lagi kalau pemilik merasa itu legal, ya seharusnya dilaporkan ke kami. Karena setiap barang komoditi perikanan yang akan dikirim baik melalui udara maupun laut harus dilengkapi dokumen dari kami. Tetapi kenyataan yang terjadi saat pengiriman pemilik tidak memiliki dokumen dan tidak melaporkan ke kami. Nah menurut wartawan itu bisa dikatakan resmi atau tidak?” terangnya.

Lebih jelas jika suatu barang itu diklaim sebagai barang legal yang diakui keabsahannya atas dokumen yang dimiliki. Maka barang itu akan dibawa secara terang-terangan di hadapan petugas.
“Kalau namanya barang legal tidak dibawa secara sembunyi-sembunyi lah. Nah karena dia tidak memenuhi persyaratan itu maka otomatis ada tindakan karantina dari yaitu melakukan penahanan sementara. Karena kalau terjadi apa-apa dengan barang tersebut siapa yang mau bertanggung jawab,”akunya saat ini pihak Karantina Ikan masih menunggu kedatangan pemilik teripang yang syah.
Selanjutnya penahanan teripang ini juga dilakukan untuk mengecek apakah ada virus yang mengendap didalam teripang tersebut.

“Ini yang juga kita jaga semua jangan sampai ke luar dari sini ternyata ada penyakit di dalamnya. Karena ini berhubungan dengan mutu dari hasil perikanan itu sendiri,” pungkasnya. (lea/achi/LO1)