Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua

Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org
Info Foto : 1) Virtuoso Entertain bersama Numbay Band saat melakukan penampilan bersama Artis Nasional Titi DJ. 2) Saat penampilan bersama Artis Diva Indonesia, Ruth Sahanaya. 3) Mengiringi artis Papua, Edo Kondologit dan Frans Sisir pada acara "Selamat Tinggal 2012, Selamat Datang 2013" kerjasama dengan Pemda Provinsi Papua di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua, Dok 2 Jayapura. 4) Melakukan perform band dengan Pianis Jazz Indonesia. 5) Personil Numbay Band melakukan penampilan di Taman Imbi, Kota Jayapura. Vitrtuoso Entertain menawarkan produk penyewaan alat musik, audio sound system dan Band Profesional kepada seluruh personal, pengusaha, instansi pemerintah,perusahaan swasta, toko, mal, kalangan akademisi, sekolah, para penggemar musik dan siapa saja yang khususnya berada di Kota Jayapura dan sekitarnya, serta umumnya di Tanah Papua. Vitrtuoso Entertain juga menawarkan bentuk kerjasama seperti mengisi Acara Hari Ulang Tahun baik pribadi maupun instansi, Acara Wisuda, Acara tertentu dari pihak sponsor, Mengiringi Artis dari tingkat Nasional sampai Lokal, Acara Kampanye dan Pilkada, serta Acara-Acara lainnya yang membutuhkan penampilan live, berbeda, profesional, tidak membosankan dan tentunya.... pasti hasilnya memuaskan........ INFO SELENGKAPNYA DI www.ykpmpapua.org

23 November 2012

Jayapura : Sagu dan Habitat Ikan Asli di Danau Sentani

(www.tabloidjubi.com, 23-11-2012) 
Jayapura, (22/11)Status tanah di pinggir Danau Sentani terutama dari  Kampung Nendali sampai Kampung Telaga Maya,  yang kini terkena proyek pelebaran jalan ternyata sudah beralih kepemilikan lahan.  Lokasi  atau lahan tersebut  sudah dibeli  dari orang Sentani  ke pemilik baru pengusaha dari  Kota Jayapura, CV Bintang Mas. Tak heran kalau masyarakat hanya meminta kalau boleh material tanah agar ditimbun ke areal permukiman mereka yang kebetulan berada di pinggiran Danau Sentani.
 
Hal diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Papua, Jansen Monim kepada wartawan di Jayapura belum lama ini.” Masyarakat meminta batu-batu untuk dijual untuk menambah pendapatan mereka,”katanya seraya menambahkan ondoafi  yang meminta agar material tanah langsung dibuang ke pinggiran Danau Sentani, sebab mereka mau membangun rumahnya.

Bahkan  Jansen Monim menyebut  pohon sagu yang terdapat di pinggir Danau Sentani, ada dua jenis tanaman sagu, masing-masing sagu yang bisa dikonsumsi oleh manusia dan sagu yang hanya dimakan binatang  atau hewan. Apalagi masyarakat yang meminta untuk menimbun kawasan sagu di tepian Danau Sentani.

Justru Jansen Monim balik  menuding ke pihak LSM yang memrotes pembuangan material ke tepian Danau Sentani. “Jangan LSM ribut mulai sekarang, kenapa tidak setahun yang lalu saat baru mulai ditimbun,”kata Jansen Monim kepada wartawan Bintang Papua, Kamis (22/11). Sebaliknya pihak LSM Lingkungan menanyakan soal AMDAL atau Analisa Mengenai Dampak Lingkungan tentang pembuangan material tanah. Lien Maloali salah satu aktivisi LSM balik bertanya soal sosialisasi program penimbunan dalam AMDAL.  Mengenai AMDAL ternyata Jansen Monim enggan berkomentar.

Mengapa Sagu begitu penting bagi ekosistem Danau Sentani? Kalau di daerah Teluk Youtefa hutan bakau dianggap sangat memegang peran  bagi kelangsungan makluk hidup dan tempat pemijahan telur-telur  ikan dan habitatnya di seputar Teluk Youtefa. Begitupula  di Kabupaten Bintuni  dan sekitarnya yang punya lahan hutan bakau terluas di Asia.

Hutan bakau atau mangrove secara tradisional banyak dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan, tempat berlindung, diambil kayunya, bahan bakar dan obat-obatan. Mangrove merupakan daerah asupan penting dan tempat berbiaknya bagi berbagai jenis ikan, reptil,burung, krustasea, kerang dan mamalia; juga sebagai tempat akumulasi sedimen, bahan terkontaminasi, karbon dan zat hara; perlindungan terhadap erosi pesisir.(Ekologi Papua, hal-448)

Peran hutan bakau tak jauh bedanya dengan peran dusun sagu, sebagai tempat pemijahan ikan termasuk pula ikan jenis asli Danau Sentani, Khahabei. Hutan sagu juga berperan sebagai lahan yang mampu memroduksi oksigen seandainya lahannya terbukan akan melepaskan banyak CO2 di udara. Daunnya untuk atap rumah dan dinding gabah-gabah sedangkan batang sagu sangat cocok untuk membuat zero atau burekheng tempat pemeliharaan ikan gabus asli Danau Sentani. Ampas sagu juga cocok bagi pengembangan ulat sagu dan tempat tumbuh jamur sagu.
Henderita Ohee dosen Fakultas MIPA jurusan Biologi, Universitas Cenderawasih (Uncen), kandidat Phd dari Universitas Gottingen Jerman, saat ini sedang meneliti ikan pelangi Danau Sentani yang menulis disertasi Phd nya berjudul, The Ecologi of Rainbouw fish (Glossolepis incisus) and Impact of Human Activity on It’s Habitats in Sentani Lake menyebutkan fungsi tanaman sagu sangat penting bagi tempat pemijahan ikan-ikan termasuk ikan gabus asli danau Sentani (khahabei). “Saya sangat menyayangkan penimbunan di pinggiran Danau Sentani akan mempengaruhi tempat pemijahan ikan-ikan,”katanya kepada tabloidjubi.com belum lama ini di Fakultas MIPA, Jurusan Biologi Universitas Cenderawasih (Uncen).

Danau Sentani memiliki tiga jenis ikan Pelangi Danau Sentani antara lain (1) Chilatherina Sentaniensis (Ikan Pelangi Sentani); (2) Glosolepis incicus(Ikan Pelangi Merah) dan (3) Chilatherina fasciata.  Menurut Ekologi Papua(hal 352) ikan pelangi dari Suku Melanotaeniidae adalah kelompok endemik Papua yang utama terdiri dari 30 jenis.

Henny Ohee menyebutkan aktivitas manusia  di daratan sekitar Danau Sentani telah  memberikan pengaruh terhadap dengan berubahnya kualitas lingkungan dari beberapa parameter air. Parameter air seperti phosphate, BOD and COD sudah sangat tinggi di beberapa lokasi di Danau Sentani.

Ohee menambahkan  ikan pelangi merah(G Incicus) di lokasi penelitian ditemukan sudah melimpah pada daerah dengan substrat berbatu-batu di sekitar tanaman air dan akar-akar tanaman. Dikatakan kelimpahan ikan ini lebih tinggi ditemukan pada saat awal  musim hujan.

Faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi menurunnya jenis-jenis ikan asli Danau Sentani lanjut Henny Ohee  masuknya jenis ikan-ikan baru. Namun kata dia masuknya ikan jenis baru yang ditemukan di habitat ikan pelangi  menariknya justru mendukung kelimpasan ikan pelagi merah di Danau Sentani. Selain itu ditemukan pula ikan jenis asli Danau Sentani seperti gabus merah(Giurus margaritaceus) di habitat yang sama tidak ada pengaruhnya sebesar ikan pelangi merah.

Namun yang jelas letak Danau Sentani di tengah dua wilayah Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura tak lepas pula dari ancaman terutama bagi kelangsungan hidup habitat termasuk manusia di sekitarnya. Ancaman yang termasuk kategori umum meliputi perubahan fisik habitat, pemanfaatan sumber daya alam biotik dan jenis-jenis invasif.

Punahnya ikan jenis hiu gergaji  (Pristis microdon) Danau Sentani karena penggunaan jaring insang yang berlebihan hingga menyebabkan hilangnya ikan hiu gergaji. Diperkirakan ikan hiu gergaji terkahir ditemukan  sekitar 1978 hingga kini sudah jarang ditemukan.

Selain itu, punah ikan jenis asli selain perubahan fisik habitat karena aktifitas pembanguan(penimbunan jalan dan sebagainya) juga karena masuknya jenis-jenis ikan baru seperti ikan Gabus Toraja (Channa striata) jenis dari marga Channa sangat rakus dan merupakan predator yang efektif. Ikan lohan juga termasuk predator yang mengurangi populasi ikan gabus asli Danau Sentani.

Di danau ini terdapat 30 spesies ikan air tawar dan empat di antaranya merupakan endemik danau sentani yaitu ikan gabus danau sentani (Oxyeleotris heterodon), Ikan Pelangi Sentani (Chilatherina sentaniensis), Ikan Pelangi Merah (Glossolepis incisus) dan Hiu gergaji (Pristis microdon).

Yang jelas buku Ekologi Papua menyebutkan dari semua habitat perairan air tawar di Papua, Danau Sentani mungkin yang paling terancam kondisinya karena lokasinya berdekatan dengan pusat kota Jayapura dan Sentani. Akibatnya ikan-ikan jenis aslinya terancam penangkapan yang berlebihan dan pencemaran. Danau ini juga mengalami banyak tekanan yaitu introduksi ikan-ikan jenis asing.(Jubi/Dominggus A Mampioper)