( Cenderawasih Pos, Selasa 12 Febuari 2005 )
Guna mengantisipasi maraknya kegiatan-kegiatan peredaran hasil hasil hutan di wilayah Papua, Pemerintah Provinsi Papua (Pemprov) melalui Dinas Kehutanan akan mengembangkan sistem pemantauan lewat komputerisasi. Sistem ini juga sebagai salah satu solusi untuk menertibkan kegiatan peredaran hasil hutan di kabupaten / kota yang selama ini tidak tepantau dengan baik. Hal itu sebagaimana dikatakan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Ir. Marthen Kayoi, MM kepada wartawan, kemarin.
“Sistem pemantauan itu akan dibangun dengan menggunakan komputerisasi. Untuk mewujudkan upaya tersebut, kita akan segera menyiapkan tenaga operasionalnya. Sehingga di harapkan dengan pemanfaatan sistem komputerisasi itu praktek-praktek peredaran hasil hutan secara illegal akan dapat diatasi,”katanya.
Lebih lanjut dikatakan, langkah baru tersebut di maksudkan untuk mengatur tahapan-tahapan sistem tata usaha atau pengelolaan kayu di Papua. Sehingga jika ada daerah lain yang akan melakukan pengembangan pengelolaan hutan, hasilnya akan bisa di ketahui di Jayapura, karena proses pengendaliannya sudah bisa dilakukan.
“Misalnya saja. Kabupaten tertentu akan melakukan peredaran hasil hutan, maka hasil peredaran hutan itu secara otomatis langsung di ketahui. Bahkan sistem pemantauan lewat komputer itu, bisa di kembangkan melalui Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Provinsi dengan menggunakan website Papua atau yang lainnya,”tandasnya.
Diungkapkan yang jelas sistem pemantauan dengan sistem komputerisasi itu sebagai langkah awal untuk proses pengendalian dan pengawasan terhadap penglolaan dan pemanfaatan hasil hutan dapat terkontrol dengan baik. Sistem seperti ini terlebih dahulu akan di mulai di daerah-daerah yang memiliki jaringan informasi atau bisa di akses dengan satelit yang di milikinya.
“Meskipun penerapan sistem itu tidak memberantas secara keseluruhan peredaran hasil hutan secara illegal, tetapi setidaknya upaya-upaya tersebut dapat meminimalisir atau mengurangi praktek-praktek illegal logging yang masih terjadi di Papua,”katanya. (mud)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP