Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua

Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org
Info Foto : 1) Virtuoso Entertain bersama Numbay Band saat melakukan penampilan bersama Artis Nasional Titi DJ. 2) Saat penampilan bersama Artis Diva Indonesia, Ruth Sahanaya. 3) Mengiringi artis Papua, Edo Kondologit dan Frans Sisir pada acara "Selamat Tinggal 2012, Selamat Datang 2013" kerjasama dengan Pemda Provinsi Papua di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua, Dok 2 Jayapura. 4) Melakukan perform band dengan Pianis Jazz Indonesia. 5) Personil Numbay Band melakukan penampilan di Taman Imbi, Kota Jayapura. Vitrtuoso Entertain menawarkan produk penyewaan alat musik, audio sound system dan Band Profesional kepada seluruh personal, pengusaha, instansi pemerintah,perusahaan swasta, toko, mal, kalangan akademisi, sekolah, para penggemar musik dan siapa saja yang khususnya berada di Kota Jayapura dan sekitarnya, serta umumnya di Tanah Papua. Vitrtuoso Entertain juga menawarkan bentuk kerjasama seperti mengisi Acara Hari Ulang Tahun baik pribadi maupun instansi, Acara Wisuda, Acara tertentu dari pihak sponsor, Mengiringi Artis dari tingkat Nasional sampai Lokal, Acara Kampanye dan Pilkada, serta Acara-Acara lainnya yang membutuhkan penampilan live, berbeda, profesional, tidak membosankan dan tentunya.... pasti hasilnya memuaskan........ INFO SELENGKAPNYA DI www.ykpmpapua.org

21 August 2008

Nasional : Konservasi Penyu di Indonesia Menjadi Contoh

(www.kompas.com, 20-08-2008)

DENPASAR, RABU — Negara-negara kawasan Samudra Hindia dan Asia Tenggara yang tergabung dalam The Indian Ocean and South East Asia (IOSEA) memuji upaya konservasi penyu di Indonesia.

"Berbagai upaya pemeliharaan dan perlindungan terhadap enam jenis penyu di Indonesia guna mencegah kepunahan akan bisa menjadi contoh negara lain," kata Sekjen IOSEA Douglas Hykle pada pertemuan ke-5 IOSEA di Sanur, Bali, Rabu (20/8).

Dalam pertemuan anggota IOSEA yang berlangsung hingga Sabtu (23/8), delegasi dari berbagai negara anggota yang melihat langsung konservasi penyu di Indonesia dapat saling bertukar informasi ilmiah dan teknis guna meningkatkan kerja sama promosi internasional. Pertemuan tersebut, katanya, dimaksudkan untuk memfasilitasi pengembangan rencana aksi pengelolaan dan konservasi penyu serta mengidentifikasi kebutuhan program mitigasi interaksi antara ikan dan penyu, seperti perlindungan telur dan tempat penyu betina bertelur di pantai.

Menurut Douglas Hykle, promosi jaringan dan kemitraan dimaksudkan untuk mendorong implementasi kesepakatan IOSEA tentang penyu laut sebagai bagian dari aktivitas internasional dalam konservasi dan pengelolaan penyu. Dari 44 negara anggota IOSEA, 28 negara di antaranya telah menandatangani kesepakatan tersebut, termasuk Indonesia, dan yang terakhir dilakukan Oman.

Upaya pelestarian penyu menjadi perhatian dunia, mengingat dari ribuan telur yang menetas, sangat sedikit yang bisa bertahan hidup hingga dewasa. Misalnya, penyu hijau di berbagai daerah di Nusantara yang berpotensi mencapai sekitar 40.000 ekor. Dalam dua bulan masing-masing induk mampu bertelur delapan kali, dengan jumlah telur 110 butir. Namun, dari setiap 1.000 telur yang menetas, diperkirakan hanya dua ekor yang bertahan hidup hingga dewasa.

IOSEA merupakan lembaga kerja sama antarnegara kawasan Samudra Hindia dan Asia Tenggara serta negara lain yang memiliki perhatian terhadap pelestarian penyu. Ancaman utama terhadap penyu laut terutama oleh kegiatan eksploitasi yang tanpa menjaga kelestariannya (unsustainable exploitation), perusakan terhadap habitat khususnya tempat bertelur dan mencari makan, serta kematian akibat penangkapan tak sengaja oleh nelayan.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi mengatakan, sejauh ini pihaknya telah melakukan kampanye terpadu untuk menyelamatkan penyu melalui penerapan sejumlah peraturan, termasuk yang terkait dengan penangkapan ikan. Pihak-pihak yang melakukan pelanggaran, seperti perusahaan bidang perikanan yang terbukti menangkap penyu, dikenai sanksi berat sesuai ketentuan yang ada.

Dijelaskan bahwa penangkapan ikan dengan pukat harimau harus menggunakan jaring TED (turtle extrude devices) yang secara otomatis akan meloloskan penyu yang tertangkap kembali ke laut. Penangkapan ikan dengan cara memancing, katanya, juga disyaratkan menggunakan kail berbentuk huruf "C" yang bisa menyelamatkan penyu dan dilarang memakai kail berbentuk "J" yang menjerat dan mematikan penyu.

Menurut Freddy, kini telah ditetapkan sejumlah lokasi konservasi yang merupakan kawasan tempat bertelur penyu, seperti habitat penyu hijau di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur, dan penyu belimbing di Janursba Medi serta Warnon di Papua. Perlindungan dan pelestarian penyu juga dilakukan melalui berbagai upaya, seperti mencegah pemangsaan telur oleh burung elang dan biawak maupun tindakan perburuan sarang telur penyu oleh masyarakat.
WAH Sumber : Antara