(www.bintangpapua.com, 03-02-2013)
Dari Hasil Panen Padi di Kampung Mambui
WAROPEN - Dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan. Tanaman padi pun dapat tumbuh ditanah, karang, pecek, maupun dimana saja asalkan ada kemauan manusia untuk berusaha dialam yang penuh berkat yang diberikan Tuhan kepada umatnya, termasuk di tanah Papua umumnya dan termasuk ditanah bakau waropen yang merupakan dominan tanah pecek.
Ya, meskipun Waropen yang di juluki tanah bakau namun masyarakat Waropen yang telah menanam padi dan berhasil memanem hasil padi yang cukup memuaskan.
Realita ini terjadi dimasyarakat Mambui Distrik Ureifaisey, karena terjadi perubahan alam dan sosial tetapi karena berkat Tuhan yang begitu besar kepada umatnya, sehingga hasil panen padi masyarakat cukup berlimpah, dan masyarakat waropen bisa menikmati nasi dari hasil petani-petani yang profesinya sejak awal menjadi nelayan.
“Ini sebuah perubahan yang luar
biasa yang terjadi ditengah masyarakat tradisional, karena sejak awal
masyarakat Waropen tidak tau padi karena setiap hari hanya makan sagu,
tetapi karna semangat yang tinggi maka padi bisa tumbuh di tanah bakau
dan dapat menghasilkan hasil panen yang luar biasa,” ujar Asisten II
Pemkab Waropen Karel Maniagasi,Spd,Mpd mewakili Bupati Waropen dalam
acara panen raya padi kampung Mambui belum lama ini.Dari Hasil Panen Padi di Kampung Mambui
WAROPEN - Dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan. Tanaman padi pun dapat tumbuh ditanah, karang, pecek, maupun dimana saja asalkan ada kemauan manusia untuk berusaha dialam yang penuh berkat yang diberikan Tuhan kepada umatnya, termasuk di tanah Papua umumnya dan termasuk ditanah bakau waropen yang merupakan dominan tanah pecek.
Ya, meskipun Waropen yang di juluki tanah bakau namun masyarakat Waropen yang telah menanam padi dan berhasil memanem hasil padi yang cukup memuaskan.
Realita ini terjadi dimasyarakat Mambui Distrik Ureifaisey, karena terjadi perubahan alam dan sosial tetapi karena berkat Tuhan yang begitu besar kepada umatnya, sehingga hasil panen padi masyarakat cukup berlimpah, dan masyarakat waropen bisa menikmati nasi dari hasil petani-petani yang profesinya sejak awal menjadi nelayan.
Diakui Maniagasi, bahwa masyarakat Mambui dengan bermodalkan semangat yang cukup tinggi, dapat menanam padi sepanjang 6 hektar dan menghasilkan hasil panen yang luar biasa, hal ini menjadi tolak ukur bahwa kedepan Pemkab Waropen melalui Dinas terkait dengan komitmen yang cukup tinggi akan memberdayakan masyarakat agar mandiri dan sejahterah dengan berupaya untuk 6 hektar padi tersebut dapat ditingkatkan menjadi 15 hektar yang bersumber dari APBD tahun ini.
“Saya punya analisa bahwa masyarakat waropen ini siap bekerja, dan mendukung program pemerintah hanya saja ada komunikasi yang terputus,” ujarnya.
Tetapi, menurutnya kedepan pemerintah akan terus melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui program-program pro rakyat.
Dan tidak menutup kemungkinan tahun ini Pemda akan menambah 6 hektar padi yang ada di kampung Mambui ini menjadi 15 hektar.
Maniagasi berharap dari hasil panen tersebut, masyarakat dapat menjualnya dan bisa menyekolahkan anak-anak yang ada. Apalagi jika potensi alam yang ada diwaropen jika digarap dengan baik.
“Masyarakat kita di Waropen sebenarnya punya potensi, tetapi perlu ada dukungan pemerintah dan program-program yang pro rakyat mereka bias mandiri,” harapnya. (es/aj/LO1)