(www.tempo.co, 04-02-20130
Capung Amphiaeschna ampla. Foto: dok. Indonesia Dragonfly Society
TEMPO.CO, Banyuwangi-Indonesia
Dragonfly Society (IDS), komunitas pecinta capung Indonesia, menemukan
capung jenis Amphiaeschna ampla di lereng Gunung Ijen, Hutan Kalibendo,
Banyuwangi, Jawa Timur. Empat ekor ampla jantan ditemukan pada
ketinggian 1.100 meter dari permukaan laut.
“Temuan capung ampla ini merupakan pertama kali
selama lebih dari 50 tahun," kata Ketua Indonesia Dragonfly Society,
Wahyu Sigit, kepada Tempo, Kamis, 31 Januari 2013. Terakhir kali ampla
dicatat oleh peneliti asal Belanda, Lieftinck, pada 1940 dan belum ada
pendiskripsiannya. Lieftinck mencatat temuan ampla di Jawa pada Majalah
Treubia Buitenzorg terbitan Bogor.
Awalnya, peneliti IDS kebingungan dengan jenis
capung yang sebelumnya tak pernah mereka kenali itu. Mereka kemudian
berkonsultasi dengan Rory A. Dow, seorang ahli capung dari Worldwide
Dragonfly Association (WDA) yang juga bekerja di National Museum of
Natural History, Leiden, Belanda. Dari Rory A. Dow itulah mereka
akhirnya memberikan informasi tentang jenis capung ampla.
Wahyu menjelaskan, keberadaan ampla menunjukkan
kondisi hutan dan perairan di Kalibendo masih terjaga baik. Sebab hidup
capung sangat bergantung pada kualitas hutan dan air. "Capung sangat
rentan terhadap polutan."