Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua

Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org
Info Foto : 1) Virtuoso Entertain bersama Numbay Band saat melakukan penampilan bersama Artis Nasional Titi DJ. 2) Saat penampilan bersama Artis Diva Indonesia, Ruth Sahanaya. 3) Mengiringi artis Papua, Edo Kondologit dan Frans Sisir pada acara "Selamat Tinggal 2012, Selamat Datang 2013" kerjasama dengan Pemda Provinsi Papua di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua, Dok 2 Jayapura. 4) Melakukan perform band dengan Pianis Jazz Indonesia. 5) Personil Numbay Band melakukan penampilan di Taman Imbi, Kota Jayapura. Vitrtuoso Entertain menawarkan produk penyewaan alat musik, audio sound system dan Band Profesional kepada seluruh personal, pengusaha, instansi pemerintah,perusahaan swasta, toko, mal, kalangan akademisi, sekolah, para penggemar musik dan siapa saja yang khususnya berada di Kota Jayapura dan sekitarnya, serta umumnya di Tanah Papua. Vitrtuoso Entertain juga menawarkan bentuk kerjasama seperti mengisi Acara Hari Ulang Tahun baik pribadi maupun instansi, Acara Wisuda, Acara tertentu dari pihak sponsor, Mengiringi Artis dari tingkat Nasional sampai Lokal, Acara Kampanye dan Pilkada, serta Acara-Acara lainnya yang membutuhkan penampilan live, berbeda, profesional, tidak membosankan dan tentunya.... pasti hasilnya memuaskan........ INFO SELENGKAPNYA DI www.ykpmpapua.org

06 November 2010

Manca Negara : Amerika : Ular Ini Beranak Tanpa Kawin

(www.kompas.com, 5-11-2010)
KOMPAS.com - Reproduksi aseksual, yaitu reproduksi yang terjadi tanpa disertai pembuahan sel telur oleh sperma, adalah hal yang umum terjadi pada hewan tak bertulang belakang. Tapi, reproduksi cara tersebut bisa sangat mengejutkan bila terjadi di kelompok hewan bertulang belakang atau yang sering disebut vertebrata, walaupun bukan berarti tidak ada.

Baru-baru ini peneliti dikejutkan dengan adanya spesies ular yang mampu bereproduksi secara aseksual lewat proses yang disebut partenogenesis. Spesies tersebut adalah Boa constrictor, atau biasa disebut boa, golongan ular tak berbisa yang memiliki badan relatif besar dan biasa ditemukan di Karibia, Amerika Selatan dan Amerika Tengah.

Temuan itu dimulai ketika Warren Booth, ahli Genetika Populasi dan Evolusi dari Virginia State University, menemukan seekor boa yang melahirkan 22 anakan. Boa yang ditemukan di Boa Store Tennesee ini melahirkan anakan yang seluruhnya betina dan karakteristiknya sama dengan induknya, berwarna karamel.

Setelah melakukan tes DNA pada boa betina yang ditemukan dan pejantan yang ada di tempat tersebut, Booth sangat yakin bahwa boa yang ditemukannya bereproduksi secara partenogenesis. Pasalnya, tak mungkin anakan yang dihasilkan memiliki karakter yang jarang itu jika tidak menuruni gen dari kedua induknya.

Booth menemukan sesuatu yang unik pada partenogenesis boa ini. "Partenogenesis ini dilakukan saat ada pejantan di tempat itu," ujar Booth. Hal tersebut, menurut Booth, berbeda dengan partenogenesis pada umumnya yang dilakukan ketika tak menemukan pasangan kawin. Hingga kini, Booth belum menemukan alasan partenogenesis pada ular tersebut.

Keunikan yang lain adalah materi genetik yang terdapat pada anakan. Pada ular, anakan jantan biasanya akan memiliki kromoson ZZ dan anakan betina memiliki kromosom ZW. Namun, anakan boa ini berbeda sebab kromosom anakannya adalah WW dan berjenis kelamin jantan. "Ini mengejutkan. Selama ini, ilmuwan berpandangan bahwa anakan dengan kromosom WW tidak akan berkembang," jelas Booth.

Booth mengatakan, kemampuan boa dalam melakukan partenogenesis ini bisa berdampak negatif. "Mereka kehilangan jumlah keanekaragaman genetik. Boa itu akan cenderung secara fisik dan fisiologi yang berpengaruh pada kemampuannya untuk survive dan bereproduksi," terang Booth. Perhatian pada cara bereproduksi ini, menurut Booth, sangat penting dalam mengupayakan konservasi ular.

Hasil penelitian Booth dipublikasikan di jurnal online Biology Letters pada tanggal 3 November 2010.