(www.cenderawasihpos.com, 04-12-2009)
JAYAPURA-Dalam 5 atau 10 tahun kedepan wilayah Kabupaten/Kota Jayapura diprediksi akan mengalami krisis air bersih. Kepala Bidang Cipta Karya dan Air Bersih Dinas PU Provinsi Papua, Adilison Sinaga, mengatakan, ancaman krisis air tersebut disebabkan aktivitas perambahan dan pengurusakan hutan khususnya di wilayah Cagar Alam Cycloop cukup tinggi. Selain wilayah Kabupaten/Kota Jayapura, Adilison mengatakan beberapa wilayah di Provinsi Papua juga terancam mengalami krisis air akibat kondisi yang sama.
"Aktivitas perambahan dan pengrusakan hutan yang cukup tinggi terjadi secara merata di seluruh wilayah Papua. Ini diakibatkan pembangunan yang semakin pesat sehingga pembukaan areal baru terus terjadi untuk kepentingan pembangunan, seperti pemekaran wilayah dan sebagainya," ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, usai Upacara Bulan Bhakti Pekerjaan Umum ke-64 di Halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua, Kamis, (3/12).Dikatakan, apabila kondisi ini terus dibiarkan dan tidak segera ditanggulangi, maka debit air akan semakin menurun.
Apalagi bila tingkat pengrusakan hutan semakin besar maka dapat menimbulkan bencana kekeringan. "Contohnya mata air di Kali Anafri yang dulunya mampu menyediakan air sebanyak 200 liter per detik, tapi kini telah turun menjadi 71 liter per detik," ujarnya. Kondisi ini menurutnya akan semakin bertambah parah dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di wilayah Kota Jayapura yang tentunya akan berdampak pada peningkatan kebutuhan air bersih. "Menteri PU menghimbau agar dilakukan penyelamatan hutan untuk penyediaan air baku kedepannya. Sebab kalau dibiarkan terus maka debit air semakin menurun," ucapnya.(nls/nat)(scorpions)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP