(www.cenderawasihpos.com, 04-07-2009)
Program Pengurangan Emisi Karbon dan Degradasi hutan.
SENTANI-Pemkab Jayapura terus melakukan upaya kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan derajat sosial masyarakatnya. Salah satunya, Jumat kemarin, Bupati Jayapura, Habel Melkias Suwae, S.Sos, MM, menandatangani Momerandum of Understanding (MoU) dengan WWF Perwakilan Provinsi Papua. MoU itu terkait dengan program pengurangan emisi karbon dan degradasi hutan.
Bupati Suwae, mengatakan, ada tiga alasan penting dilaksanakan MoU itu. Pertama, dari sisi pelestarian lingkungan, sebagai upaya melindungi hutan dan bagaimana pengelolaannya dapat dipertanggungjawabkan.
"Ini tidak bisa di tawar-tawar lagi," tandasnya singkat kepada wartawan, usai penandatangan MoU dengan WWF Perwakilan Papua di Ruang Rapat Bupati, Jumat, (3/7).
Alasan kedua adalah bagaimana ada upaya untuk melindungi hak ulayat masyarakat sebagaimana yang tertuang di dalam amanat undang-undang otsus itu sendiri. Sebagai contoh selama ini HPH melakukan eksploitasi terhadap hutan masyarakat, namun pada kenyataannya belum memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat pemilik hak ulayat tersebut. Misalnya, tentang sumber daya manusia (SDM), dimana pada penerimaan CPNS lalu Pemkab Jayapura sangat sulit menemukan putra asli pemilik hak ulayat yang berijasah sarjana yang bisa diterima sebagai CPNS.
Ketiga adalah bagaimana membangun dan memanfaatkan potensi sumber daya alam (SDA) yang ada guna memberikan manfaat lebih bagi masyarakat tanpa harus merusaknya.
Direktur WWF Perwakilan Papua, Benja Mambay, menandaskan, Papua ada empat kabupaten yang menjadi percontohan program tersebut, yaitu, Mappi, Merauke, Asmat dan Kabupaten Jayapura.
Program tersebut menyangkut bagaimana mengukur dan mengetahui potensi emisi karbon dan degradasi hutan yang terjadi di Kabupaten Jayapura, juga menyangkut kebudayaan, kemudian menyangkut bagaimana tata kelola kelembagaan dan regulasinya terkait program tersebut.
Ditempat terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten, Lambert Tukan, menyatakan, program tersebut dipusatkan di dua distrik, yaitu Distrik Airu dan Distrik Kaure.(nls)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP