(www.cenderawasihpos.com, 23-03-2009)
SENTANI - Program Wajib Tanam Kakao (PWTK) Kabupaten Jayapura sebagai upaya untuk mewujudkan kemandirian masyarakat, yakni dengan mendorong adanya pendapatan yang pasti bagi warga, terus menjadi perhatian Pemkab Jayapura. Dari hasil evaluasi terakhir, luas lahan kakao masyarakat di Kabupaten Jayapura ini saat ini rata-rata baru 0,99 Hektar per Kepala Keluarga (KK), padahal target Pemkab Jayapura setiap KK minimal punya lahan 2 hektar.
Kepala Dinas Perkebunan Ir Tasrief mengungkapkan bahwa sasaran PWTK ini memang lebih diprioritaskan untuk 14.642 KK miskin yang masih tercatat di Kabupaten Jayapura. bahwa sasaran PWTK ini memang lebih diprioritaskan untuk 14.642 KK. "Dengan rata-rata luas lahan 0,99 hektar ini, pendapatan masyarakat diperkirakan sebesar Rp 1,6 juta per bulan,"ungkap Tasrief dalam acara pertemuan tatap muka Pemkab Jayapura dengan kepala distrik dan kepala kampung di aula lantai II kantor bupati, Jumat (21/3)..
Lebih lanjut, Tasrief mengungkapkan bahwa bahwa kebutuhan atau permintaan biji kakao pada tahun 2008 di Kabupaten Jayapura mencapai sebanyak 97,250 ton, namun jumlah tersebut baru terpenuhi sebanyak 4.882,25 ton dari semua distrik. Bila diuangkan, atau diperhitungkan dalam bentuk uang hasil produksi masyarakat saat ini sudah mencapai Rp 78 Miliar dengan asumsi harga rata-rata Rp 15 ribu/kg biji kakao kering.
Meski baru mencapai 0,99 hektar atau separuh dari target luas lahan yang diharapkan tiap KK, namun lanjut Tasrief, untuk tahun 2009 ini tidak ada program perluasan lahan, tapi focus untuk evaluasi terhadap program yang sudah berjalan 2006-2008, termasuk untuk pemeliharannya. Apalagi saat ini disinyalir sudah mulai muncul gejala tanaman kakao yang terserang hama.
"Tahun ini tidak ada penamahan areal,fokus untuk pemeliharaan,"tegas Tasrief yang mengaku meski dari Kabupaten Jayapura tidak ada program penambahan areal baru, tapi dari APBN pusat ada program intensifikasi dan peremajaan untuk 150 hektar. "Saat ini di Kabupaten Jayapura ada 784 hektar yang perlu peremajaan,"tambahnya. (tri)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP