(www.kompas, 17-02-2010)
JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan ke-11 Special Session of The UNEP Governing Council/Global Ministerial Environment Forum (GC-UNEP) pada tanggal 24-26 Februari mendatang, di Bali.
Pertemuan ini merupakan pertemuan konsultasi tingkat menteri dari seluruh negara yang tergabung dalam PBB, dan melakukan review pada isu-isu kebijakan bidang lingkungan hidup global.
Sebanyak 44 menteri lingkungan hidup dijadwalkan akan menghadiri pertemuan yang diperkirakan diikuti oleh sekitar 1.500 orang peserta dari 101 negara.
Menteri Lingkungan Hidup Gusti M Hatta menyatakan, kesempatan menjadi tuan rumah pertemuan tingkat dunia ini merupakan kehormatan bagi Indonesia. Apalagi, pertemuan ini merupakan pertemuan menteri lingkungan hidup pertama pasca-KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen, Denmark, pada Desember 2009 lalu.
"Ini menunjukkan citra kita bagus dalam komitmen yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan," ujar Gusti, dalam jumpa pers di Kementerian Lingkungan Hidup, Selasa (16/2/2010) sore.
Pertemuan yang akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini bertema "Environment in the Multilateral System" dan akan membahas tiga bahasan pokok. Pertama, International Environmental Governance (IEG) and sustainable development.
Pembahasan mengenai keanekaragaman hayati dan hasil dari tiga pertemuan sebelumnya di Basel, Rotterdam dan Stockholm. Bahasan kedua mengenai green economy yang berisi perkembangan komprehensif konsep green economy di berbagai negara.
"Saat ini orientasi pembangunan juga harus berorientasi lingkungan. Dalam pertemuan ini, perkembangan mengenai konsep green economy akan dibahas mendalam," kata Gusti.
Bahasan ketiga adalah "Biodiversity and Ecosystem". Dijelaskan Gusti, pada tahun 2010 ini Indonesia juga menetapkan sebagai tahun keanekaragaman hayati.
Pertemuan ini dinilainya bermanfaat untuk mencapai target tersebut dalam mengimplementasikan keputusan yang terkait pelayanan keanekaragaman hayati dan ekosistem.
Gusti mengharapkan, pertemuan tingkat menteri lingkungan hidup ini bisa menghasilkan draft Deklarasi Nusa Dua dan rancangan keputusan mengenai kelautan. Para menteri juga dijadwalkan melakukan pertemuan informal untuk membahas tindakan pencegahan perubahan iklim pasca COP15 Kopenhagen, menuju COP16 di Meksiko pada akhir 2010 mendatang.
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP