( Cenderawasih Pos, Kamis 15 Maret 2007 )
Prihatin. Meski sudah seminggu bencana banjir menimpa warga di Kota Sentani, namun aktivitas masyarakat hingga Rabu (14/3) kemarin, belum bisa kembali normal seperti biasanya. Pasalnya fasilitas jembatan yang belum semua bisa diperbaiki dan parahnya lagi kebutuhan air bersih menjadi sulit didapatkan.
Sulitnya kebutuhan air bersih ini juga dialami oleh sejumlah warga masyarakat di daerah Pos 7, Sentani. Bahkan sejumlah warga masyarakat terpaksa menkomsumsi air yang sebenarnya tidak layak untuk dikomsumsi. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Neni Kogoya, bahwa anaknya yang baru berusia 2 tahun sudah selama tiga hari ini sakit mencret-mencret.
"Saya tidak tahu apakah air yang kita komsumsi yang jadi penyebab anak saya sakit,"ungkap Neni Kogoya yang ditemui di sela-sela mengikuti pengobatan gratis yang digelar YPKM di daerah Pos 7, Sentani, Rabu (14/3) kemarin.
Pendistribusian air bersih di Pos 7 ini, menurut Neni hanya baru satu kali dinikmatinya, setelah habis terpaksa mengkomsumsi air apa adanya yang kotor akibat masih ada sisa lumpur. "Biasanya kita minum air mentah dari air terjun yang ada ini tidak apa-apa, sekarang bisa sakit,"ujar Neni yang dibenarkan sejumlah ibu-ibu yang ada disekitarnya.
Selain berharap adanya distribusi air bersih, pihaknya juga berterima kasih atas dukungan YPKM dalam memberikan pengobatan massal secara gratis kepada masyarakat. Menurutnya, pasca musibah banjir ini memang banyak warga yang menderita sakit, apalagi kebun tempat mereka mengantungkan hidup juga telah tersapu banjir. (tri)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP