Dengan luas wilayah 421.981 km2 , Papua merupakan propinsi terluas di Indonesia. Lebih dari 250 suku bangsa yang memiliki tradisi bahasa dan budaya yang beragam hidup di Papua. Kawasan hutan di Papua seluas 42.148.100 hektar dan memiliki beragam flora dan fauna yang unik dan tidak terdapat di tempat lain di dunia.
Conservation International (CI) mulai aktif di Papua sejak tahun 1992, yaitu dalam kegiatan pemetaan hutan masyarakat di Asmat, dan membantu Yayasan Rumsram di Biak. Sebelum memulai kegiatan konservasi jangka panjang di Papua, CI mengadakan Lokakarya Penentuan Prioritas Kawasan Konservasi di Papua pada Januari 1997, di Biak.
Lokakarya tersebut menyimpulkan bahwa Papua memiliki tingkat keanekaragaman hayati dan endemisitas yang tinggi dan unik. Perhitungan baru memperkirakan sekitar 20-25.000 spesies tumbuhan berkayu (55% endemik), 164 spesies mamalia (58% endemik), 329 spesies amphibia dan reptilia (35% endemik), 650 spesies burung (52% endemik), dan 1.200 spesies ikan laut. Diperkirakan ada sekitar 150.000 spesies serangga, dan ratusan spesies hewan avertebrata air tawar dan laut.
Ini berarti, Papua memiliki lebih dari separuh keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia.
Kembali ke menu
Kumbang Biru ( Eulophis Geoffroyi )
Kumbang Biru ini termasuk dalam Leptoniidae yang merupakan genus satwa yang besar dipulau Irian (Papua). Beberapa spesies dari genus ini merupakan kumbang yang indah di dunia, termasuk genus Eupholus. Ada juga Spesies yang memiliki warna metalik dengan ukuran tubuh antara 18-23 mm.
Kumbang berhubungan erat tumbuhan, terutama tumbuhan berkayu. Hampir semua bagian tumbuhan merupakan makanan dan tempat peneluran kumbang, tapi kebanyakan merupakan atau akar. Umumnya kumbang dewasa adalah pemakan daun, sementara larvanya memakan akar dan batang tumbuhan. (sumber : Buku RAP, Mengenal Keragaman Hayati Irian Jaya, Conservation International Indonesia)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP