Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua

Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org
Info Foto : 1) Virtuoso Entertain bersama Numbay Band saat melakukan penampilan bersama Artis Nasional Titi DJ. 2) Saat penampilan bersama Artis Diva Indonesia, Ruth Sahanaya. 3) Mengiringi artis Papua, Edo Kondologit dan Frans Sisir pada acara "Selamat Tinggal 2012, Selamat Datang 2013" kerjasama dengan Pemda Provinsi Papua di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua, Dok 2 Jayapura. 4) Melakukan perform band dengan Pianis Jazz Indonesia. 5) Personil Numbay Band melakukan penampilan di Taman Imbi, Kota Jayapura. Vitrtuoso Entertain menawarkan produk penyewaan alat musik, audio sound system dan Band Profesional kepada seluruh personal, pengusaha, instansi pemerintah,perusahaan swasta, toko, mal, kalangan akademisi, sekolah, para penggemar musik dan siapa saja yang khususnya berada di Kota Jayapura dan sekitarnya, serta umumnya di Tanah Papua. Vitrtuoso Entertain juga menawarkan bentuk kerjasama seperti mengisi Acara Hari Ulang Tahun baik pribadi maupun instansi, Acara Wisuda, Acara tertentu dari pihak sponsor, Mengiringi Artis dari tingkat Nasional sampai Lokal, Acara Kampanye dan Pilkada, serta Acara-Acara lainnya yang membutuhkan penampilan live, berbeda, profesional, tidak membosankan dan tentunya.... pasti hasilnya memuaskan........ INFO SELENGKAPNYA DI www.ykpmpapua.org

01 March 2005

Jayapura : Ikan Paus Raksasa Terdampar di Skouw Mabo

( Papua Pos, Senin 28 Febuari 2005 )
Masyarakat Skouw Mabo distrik Muara Tami, Sabtu pagi (26/2) dikejutkan oleh penemuan se-ekor ikan Paus raksasa berkelamin betina yang terdampar dipesisir pantai Skouw Mabo.

Menurut keterangan Ondoafi Skouw Mabbo, Yanes Maikel Mallo kepada Papua Pos, Minggu siang (27/) bahwa asal mula ditemukannya ikan Paus raksasa dengan ukuran panjang 10 meter 70 centi, dengan diameter badan kurang lebih 3 meter. Pertama kali ditemukan warga masyarakat yang hendak pergi ke dusun (kampung) lewat pantai.

Saat mengetahui ada ikan paus dengan ukuran sangat besar, warga yang pertama kali melihat langsung berlari menuju kampung dan melapor peristiwa penemuan ikan Paus itu kepada warga yang lain, lalu warga beramai-ramai melapor peristiwa itu kepada Ondoafi.

“Pertama kali ada warga masyarakat yang hendak mau ke dusun (kampung) sekitar pukul 07.00 WP lewat pantai melihat ikan Paus itu. Lalu mereka ke kampung dan melapor kepada saya,”kata Ondoafi Skouw Mabo Yanes Mallo menceritakan asal mula ditemukannya ikan Paus yang sudah terdampar selama dua hari itu.

Lebih lanjut Maikel menceritakan, setelah menerima laporan, bersama-sama masyarakat kampung pergi menuju pantai, ingin melihat terdamparnya ikan paus tersebut.

“Setelah menerima laporan saya bersama warga kampung langsung pergi ke pantai melihat sekaligus mencek kebenaran soal ikan Paus itu,”aku Maikel Mallo sambil menunjuk kearah ikan paus yan terbaring kaku dibibir pantai Skouw Mabo.

Maikel menambah kalau penemuan ikan Paus yang sudah mengeluarkan bau tak sedap itu, bukan yang pertama kali. Sebelumnya pada tahun 2004 pernah juga ditemukan ikan Hiu yang terdampar dengan ukuran kecil. Dibawah tahun 2004, tepatnya tahun 1986 juga warga Skouw menemukan ikan Paus.

“Jadi penemuan ikan paus ini bukan yang pertama, sebelumnya tahun 1986, masyarakat kampung Skouw pernah menemukan ikan Paus namun ukurannya juga tidak terlalu besar,”terang Mallo kepada wartawan.

“Ikan Paus yang ditemukan warga tahun 1986 itu, sedang berputar-putar dipinggir Rep (bahasa orang Papua, pertemuan antara laut yang dangkal dan dalam-red). membuat masyarakat sempat panik, terutama para nelayan yang tidak bisa kelaut mencari ikan,”kata Mallo mengenang kembali peristiwa penemuan ikan Paus ditahun 1986, sembari menambahkan ikan Paus itu oleh warga disepakati untuk dibunuh. Dan akhirnya seorang polisi menembak ikan Paus dimaksud hingga mati, lalu dikuburkan masyarakat kampung Skouw.

Kembali pada penemuan ikan Paus oleh masyarakat Skouw Mabo, Sabtu kemarin (26/2), Yanes Mallo mengakui setelah melihat keberadaan ikan Paus itu dipantai, bersama seluruh warga langsung bergegas hendak menolong ikan Paus itu kembali ke laut.

“Setelah melihat langsung ke pantai, kami bergegas ingin menolong ikan Paus itu kembali kelaut. Namun, berat dari ikan Paus tersebut di taksir sekitar 3 ton (3000 KG) lebih membuat masyarakat tak mampu mengangkatnya,”kata Maikel menjelaskan.

Karena tidak bisa di tolong untuk kembali ke laut, ikan Paus tersebut semula masih dalam keadaan hidup saat ditemukan pertama kali, akhirnya tidak bernyawa lagi saat kembali dilihat masyarakat pada hari minggu (27/2) pagi.

“Saat ditemukan nampak ikan Paus masih hidup, ini nampak dari ekornya yang masih bisa digerak-gerak-an. Karena masyarakat sulit mengangkatnya ke laut dalam, hari minggu pagi saat dilihat kembali sudah mati dan menimbulkan bau yang tak sedap,”ungkap Mallo.

Rencana Pagi Ini Dikubur
Sementara ikan Paus raksasa yang sudah mengeluarkan bau tak sedap itu, menurut rencana pagi ini, Senin (28/2) oleh warga masyarakat kampung Skouw Mabo akan dikubur. Menurut Yanes Maikel Mallo, selaku Ondoafi, pihaknya akan meminta bantuan Walikota Jayapura lewat Kadistrik Muara tami mencari alat berat (Eksavator) untuk mengangkat bangkai ikan Paus untuk dikubur.

“Karena sudah bau dan tidak bisa dikubur masyarakat karena beratnya (ikan Paus), kami akan meminta bantuan alat berat dari perusahaan disekitar sini lewat pak Walikota, agar secepatnya masyarakat bisa mengubur bangkai ikan paus itu,”ungkap Yanes Maikel Mallo.

Bisa Bertanda Baik dan Buruk
Terdamparnya se-ekor ikan Paus berukuran besar dipesisir pantai Skouw Mabo oleh masyarakat kampung Skouw Mabo, menurut adat warga setempat bisa bertanda baik dan buruk. “Menurut adat masyarakat sini (Skouw Mabo) dengan terdamparnya ikan Paus, bisa pertanda baik dan buruk,”kata Yanes Maikel Mallo.

Terdamparnya ikan Paus dipesisir pantai Skouw Mabo, mengingatkan kembali masyarakat setempat akan kejadian serupa yang terjadi tahun 1986,”saat itu ada se-ekor ikan Paus yang juga sempat terdamapar beberapa hari. Ikan Paus itu berputar disekitar pantai , hal itu membuat takut masyarkat. Karena merasa takut, diputuskan agar dibunuh. Dan lewat bantuan seoang polisi ikan Paus itu dibunuh dan dikubur masyarakat,”kata Yanes mallo mengisahkan peristiwa serupa terdamparnya ikan Paus tahun 1986.

Ondoafi yang cukup akrab itu mengatakan dengan diketemukannya ikan Paus yang terdampar dipantai, hal ini pertanda kalau akan timbul sesuatu kejadian. “Menurut kepercayaan atau adat masyarakat, ini menjadi satu tanda akan terjadi sesuatu, bisa hal yang baik atau hal yang buruk,”ucap Mallo.

Itu sebabnya sebagai tetua adat (Ondoafi) Skouw Mabo Maikel Mallo mengutarakan bahwa masyarakat akan menggelar ritual upacara adat dan doa bersama. Sehingga masyarakat bisa hidup tenang, tanpa memikirkan hal-hal yang tidak diinginkan. “Masyarakat kampung akan berdoa agar tidak terjadi apa-apa,”katanya.

Perubahan Musim
Sementara itu, dari kaca mata ilmu pengetahuan, terdamparnya ikan paus bisa disebabkan karena pergantian musim. Demikian hal ini diutarkan. Yohanis Yopi Epa mahasiswa PKL (Praktek Kerja Lapangan) Fakultas Mipa, jurusan Geografi Uncen.

Menurut Yohanis Epa, perubahan musim bisa menjadi penyebab terdamparnya ikan Paus. “Yang saya ketahui berdasarkan ilmu pengetahuan perubahan musim bisa menjadi salah satu penyebab,”ungkapnya.

Saat ini musim angin barat, sehingga ombak sangat besar beda kalau musim angin timur, cuaca dilaut teduh. Dan hal ini turut mempengaruhi para nelayan yang ingin melaut,”sambung salah satu warga Skouw Mabo saat melihat ikan Paus kemarin, Minggu (27/2).

Menurut Yohanis Epa yang pernah ikut terdamparnya ikan Paus di Kabupaten Biak Numfor, saat ditemukan masyarakat disalah satu kecamatan menurut pangakuan sebagian warga yang masih percaya pada adat dan mitos para tua-tua adat kalau akan ada sesuatu bencana yang terjadi.

Dan terbukti, bencana dahsyat gempa dan tsunami yang melanda masyarakat di Biak menelan korban puluhan ribu orang terjadi berselang beberapa hari kemudian.

Terlepas dari semua pandangan masyarakat, telebih menyimak peristiwa-peristiwa besar yang belakangan ini terjadi dan sudah banyak merenggut banyak nyawa manusia dan harta benda. Sebagai orang beriman kita harus berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan semoga ini tidak ada hal yang tidak baik yang terjadi,” tambah Maikel Mallo, Ondoafi Skouw Mabo. (RP-04)