(www.bintangpapua.com, 7-11-2012)
WAMENA- Bupati Kabupaten Jayawijaya Wempi Wetipo S,Sos,SH,M,Par mengatakan produksi madu yang dihasilkan dari kabupaten Jayawijaya berdasarkan hasil penelitian DR.Dennis Anderson ahli perlebahan dari Australia mengatakan memiliki kuallitas terbaik nomor satu secara Nasional dan tingkat Asia, serta Nomor Dua ditingkat Dunia..
Keunggulan itu ditentukan karena Madu Jayawijaya, masih Bio atau belum terkontaminasi dengan zat kimia, karena pakannya masih betul-betul alami (Tidak diberikan makanan tamnbahan) dan mempunyai kadar air yang rendah dibawah 20%.
Untuk menjaga kuwalitas dan mutu madu, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya meakukan pelatihan pasca panen Lebah Madu se- Kabupaten Jayawijaya selama dua hari yang didikuti sebanyak 50 orang peserta.
“semua peserta yang ikut ini adalah peternak lebah madu dari beberapa Distrik diantaranya Distrik Wamena, Walelagama, Siepkosy, Hubykosy, Wouma, Walesi, Asolokobal, Asotipo, Kurulu, Asologaima dan Piramid,” kata Asisten III Kabupaten Jayawijaya, Tonny Mayor S,Pd MM di Aula Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan saat membuka pelatihan.
Dikatakan, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan Pengetahuan para Peternak agar lebih trampil dan mampu dalam mengembangkan usahanya, selain itu juga memperbaiki dan mempertahankan kuwalitas Madu dengan penanganan paskah panen yang benar.
“kegiatan ini juga dilakukan untuk merangkul para peternak Lebah Madu dengan berkomitmen menjaga kualitas Madu di Kabupaten Jayawijaya,” ujarnya.
Asisten III Tonny Mayor yang hadir mewakili Bupati Jayawijaya mengatakan bahwa, pembangunan peternakan di kabupaten Jayawijaya merupakan bagian Integral dari pembangunan pertanian, dalam arti luas dan tetap mengacu pada visi dan misi yaitu pemanfaatan sumberdaya peternakan secara optimal, sehingga dibutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas sehingga mampu mengelola potensi yang ada.
“diharapkan para peserta atau para peternak lebah, dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik sehingga nantinya dapat diterapkan, juga diharapkan agar para peternak harus mandiri dan jangan terlalu menggantungkan diri kepada pemerintah daerah,” jelasnya. (Titus/achi/LO1)
WAMENA- Bupati Kabupaten Jayawijaya Wempi Wetipo S,Sos,SH,M,Par mengatakan produksi madu yang dihasilkan dari kabupaten Jayawijaya berdasarkan hasil penelitian DR.Dennis Anderson ahli perlebahan dari Australia mengatakan memiliki kuallitas terbaik nomor satu secara Nasional dan tingkat Asia, serta Nomor Dua ditingkat Dunia..
Keunggulan itu ditentukan karena Madu Jayawijaya, masih Bio atau belum terkontaminasi dengan zat kimia, karena pakannya masih betul-betul alami (Tidak diberikan makanan tamnbahan) dan mempunyai kadar air yang rendah dibawah 20%.
Untuk menjaga kuwalitas dan mutu madu, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya meakukan pelatihan pasca panen Lebah Madu se- Kabupaten Jayawijaya selama dua hari yang didikuti sebanyak 50 orang peserta.
“semua peserta yang ikut ini adalah peternak lebah madu dari beberapa Distrik diantaranya Distrik Wamena, Walelagama, Siepkosy, Hubykosy, Wouma, Walesi, Asolokobal, Asotipo, Kurulu, Asologaima dan Piramid,” kata Asisten III Kabupaten Jayawijaya, Tonny Mayor S,Pd MM di Aula Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan saat membuka pelatihan.
Dikatakan, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan Pengetahuan para Peternak agar lebih trampil dan mampu dalam mengembangkan usahanya, selain itu juga memperbaiki dan mempertahankan kuwalitas Madu dengan penanganan paskah panen yang benar.
“kegiatan ini juga dilakukan untuk merangkul para peternak Lebah Madu dengan berkomitmen menjaga kualitas Madu di Kabupaten Jayawijaya,” ujarnya.
Asisten III Tonny Mayor yang hadir mewakili Bupati Jayawijaya mengatakan bahwa, pembangunan peternakan di kabupaten Jayawijaya merupakan bagian Integral dari pembangunan pertanian, dalam arti luas dan tetap mengacu pada visi dan misi yaitu pemanfaatan sumberdaya peternakan secara optimal, sehingga dibutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas sehingga mampu mengelola potensi yang ada.
“diharapkan para peserta atau para peternak lebah, dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik sehingga nantinya dapat diterapkan, juga diharapkan agar para peternak harus mandiri dan jangan terlalu menggantungkan diri kepada pemerintah daerah,” jelasnya. (Titus/achi/LO1)