(www.bintangpapua.com, 3-11-2012)
PANIAI – Selain gelap gulita, warga Enarotali Kabupaten Paniai saat ini mengalami krisis akan air bersih, paska banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu di Paniai, hal ini terjadi karena instalasi pipa air bersih mengalami kerusakan dan sumber air yang masih kotor.
Dokter Tim Peduli Bencana Banjir Bandang Laswan Siallagan, mengkawatirkan kondisi masyarakat akan semakin buruk jika ketersediaan air besih tidak mencukupi, sebab bisa berimbas dengan munculnya penyakit bahwan wabah.
“kondisi ini tidak bisa dibiarkan, pemerintah harus secepatnya melakukan perbaikan, sebab jika air bersih tidak akan sangat renta dengan penyakit, kasih masyarakat,” ujarnya keapda wartawan Bintang Papua di Enarotali beberapa waktu lalu.
Air bersih dan penerangan adalah kebutuhan utama dalam kehidupan manusia yang tidak bisa dinomorduakan. Sehingga sangat beralasan jika pemerintah kabupaten atau lembaga lain memprioritaskan perbaikan penerangan dan pasokan air bersih.
“Hal itu menjadi tanggungjawab pemeirntah daerah untuk membebani sejumlah pipa untuk dapat menjawab kebutuhan masyrakat warga Enarotali. Dan hal itu diharapkan Pemerintah Daerah segera mengatasi,” ujarnya kembali.
Kondisi masyarakat saat ini kata dokter Laswan Siallalang kebanyakan warga Enarotali konsumsi air hujan serta mandi di kali dan danau.
BRI Bantu Korban
Sementara itu Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Enarotali memberikan bantu bahan makanan ke warga korban banjir bandang Paniai.
Kepala BRI Unit Enarotali Yohanis Rombe Layuk mengatakan, bama tersebut berupa beras, supermi, sauris, minyak goreng dan Aqua. Kata Yohanes, bantuan ini diberikan kepada BPBD Paniai yang selanjutnya akan disalurkan.
“Kami dari Bank BRI sebagai bagian dari masyarakat yang hidup di Paniai ini merasa terpanggil untuk peduli dengan keadaan masyarakat yang terkena banjir bandang beberapa waktu lalu. walaupun kami adalah institusi yang bergerak di bidang bisnis tapi kami terpanggil juga untuk berikan bantuan kepada masyarakat. Karna kami hidup dari masyarakat, kami berikan kepada masyarakat,” jelasnya. (andy badii/achi/LO1)
PANIAI – Selain gelap gulita, warga Enarotali Kabupaten Paniai saat ini mengalami krisis akan air bersih, paska banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu di Paniai, hal ini terjadi karena instalasi pipa air bersih mengalami kerusakan dan sumber air yang masih kotor.
Dokter Tim Peduli Bencana Banjir Bandang Laswan Siallagan, mengkawatirkan kondisi masyarakat akan semakin buruk jika ketersediaan air besih tidak mencukupi, sebab bisa berimbas dengan munculnya penyakit bahwan wabah.
“kondisi ini tidak bisa dibiarkan, pemerintah harus secepatnya melakukan perbaikan, sebab jika air bersih tidak akan sangat renta dengan penyakit, kasih masyarakat,” ujarnya keapda wartawan Bintang Papua di Enarotali beberapa waktu lalu.
Air bersih dan penerangan adalah kebutuhan utama dalam kehidupan manusia yang tidak bisa dinomorduakan. Sehingga sangat beralasan jika pemerintah kabupaten atau lembaga lain memprioritaskan perbaikan penerangan dan pasokan air bersih.
“Hal itu menjadi tanggungjawab pemeirntah daerah untuk membebani sejumlah pipa untuk dapat menjawab kebutuhan masyrakat warga Enarotali. Dan hal itu diharapkan Pemerintah Daerah segera mengatasi,” ujarnya kembali.
Kondisi masyarakat saat ini kata dokter Laswan Siallalang kebanyakan warga Enarotali konsumsi air hujan serta mandi di kali dan danau.
BRI Bantu Korban
Sementara itu Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Enarotali memberikan bantu bahan makanan ke warga korban banjir bandang Paniai.
Kepala BRI Unit Enarotali Yohanis Rombe Layuk mengatakan, bama tersebut berupa beras, supermi, sauris, minyak goreng dan Aqua. Kata Yohanes, bantuan ini diberikan kepada BPBD Paniai yang selanjutnya akan disalurkan.
“Kami dari Bank BRI sebagai bagian dari masyarakat yang hidup di Paniai ini merasa terpanggil untuk peduli dengan keadaan masyarakat yang terkena banjir bandang beberapa waktu lalu. walaupun kami adalah institusi yang bergerak di bidang bisnis tapi kami terpanggil juga untuk berikan bantuan kepada masyarakat. Karna kami hidup dari masyarakat, kami berikan kepada masyarakat,” jelasnya. (andy badii/achi/LO1)