(www.tabloidjubi.com, 30-11-2012)
Jayapura (29/11)—Tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat menanam bibit 186.901 jenis tanaman jangka panjang. Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Raja Ampat, Husen Duwila, dalam realesnya yang diterima tabloidjubi.com dalam pesan elektronik, Kamis (29/11), mengatakan, penanaman itu tak hanya penghijauan lahan kritis di Raja Ampat, tapi juga menyukseskan program Penanaman Satu Milyar Pohon (one Bilion Indonesia trees).
“Total bibit tanaman yang ditanam selama Januari sampai November 2012 sebanyak 186.901 bibit tanaman diatas areal seluas 430 hektar yang tersebar di wilayah Raja Ampat,” kata Husen Duwila, pada puncak peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional yang di Kampung Darumbab, Distrik Waigeo Utara, Raja Ampat, Rabu (28/11).
Lokasi yang ditanami bibit sebanyak 186.901 itu ditanam di lahan seluas 3,1 hektar di Waisai, 2,2 hektar di Moko, 8,8 hektar di Sawingray, 3,3 hektar di Kampung Warkori, 375 hektar Kebun Bibit Rakyat di enam kampung, Kampung Urbinasopen 17 hektar, Kampung Kapisawar 20 hektar dan 11 hektar di Distrik Meosmanswar.
Pemda Raja Ampat melibatkan PNS, TNI/Polri, tokoh masyarakat, tokoh agama dan siswa-siswi SD hingga SMA. Sementara itu, Bupati Raja Ampat, Marcus Wanma menanam pohon pada puncak peringatan Hari Tanaman Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional Kampung Darumbab.
Marcus Wanma membacakan sambutan tertulis Menteri Kehutanan RI, mengatakan gerakan menanam satu miliar pohon tiap tahun bertujuan merehabilitasi hutan dan lahan yang terdegradasi untuk mengembalikan fungsinya, konservasi keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna termasuk ketahanan pangan, penyerapan karbon dioksida.
Departemen Kehutanan Republik Indonesia, menyebutkan, tahun 1950, hutan Indonesia, berdasarkan pemanfaatnyannya seluas 162 juta hektar. Tahun 1985 merosot menjadi 119 juta hektar. Pada tahun 2005, di Papua, Maluku, Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi seluas 85 juta hektar. Itu berarti sejak tahun 1950 hingga 2005, Indoensia kehilangan 77 juta hektar hutan.
Sekitar 80 persen wilayah Papua ditutupi hutan hujan tropis seluas 42 juta hektar. Kabupaten Raja Ampat, yang memiliki sekitar 610 pulau ditemukan 450 jenis karang, 700 jenis moluska dan 283 jenis ikan dalam 90 menit waktu penyelaman. Raja Ampat memilki 15 konsesi pertambangan. Dari jumlah itu, sembilan di antaranya berada di kawasan cagar alam, dan tidak diijinkan undang-undang.
Selain itu, kata Bupati Raja Ampat, dalam jangka panjang, untuk menyuplai sandang, pangan, energi dan ketersediaan air tanah untuk mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Peringatan Hari Tanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional di Kabupaten Raja Ampat diikuti Muspida Raja Ampat, pimpinan SKPD dan warga Distrik Waigeo Utara. (Jubi/Timo Marten)
Jayapura (29/11)—Tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat menanam bibit 186.901 jenis tanaman jangka panjang. Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Raja Ampat, Husen Duwila, dalam realesnya yang diterima tabloidjubi.com dalam pesan elektronik, Kamis (29/11), mengatakan, penanaman itu tak hanya penghijauan lahan kritis di Raja Ampat, tapi juga menyukseskan program Penanaman Satu Milyar Pohon (one Bilion Indonesia trees).
“Total bibit tanaman yang ditanam selama Januari sampai November 2012 sebanyak 186.901 bibit tanaman diatas areal seluas 430 hektar yang tersebar di wilayah Raja Ampat,” kata Husen Duwila, pada puncak peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional yang di Kampung Darumbab, Distrik Waigeo Utara, Raja Ampat, Rabu (28/11).
Lokasi yang ditanami bibit sebanyak 186.901 itu ditanam di lahan seluas 3,1 hektar di Waisai, 2,2 hektar di Moko, 8,8 hektar di Sawingray, 3,3 hektar di Kampung Warkori, 375 hektar Kebun Bibit Rakyat di enam kampung, Kampung Urbinasopen 17 hektar, Kampung Kapisawar 20 hektar dan 11 hektar di Distrik Meosmanswar.
Pemda Raja Ampat melibatkan PNS, TNI/Polri, tokoh masyarakat, tokoh agama dan siswa-siswi SD hingga SMA. Sementara itu, Bupati Raja Ampat, Marcus Wanma menanam pohon pada puncak peringatan Hari Tanaman Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional Kampung Darumbab.
Marcus Wanma membacakan sambutan tertulis Menteri Kehutanan RI, mengatakan gerakan menanam satu miliar pohon tiap tahun bertujuan merehabilitasi hutan dan lahan yang terdegradasi untuk mengembalikan fungsinya, konservasi keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna termasuk ketahanan pangan, penyerapan karbon dioksida.
Departemen Kehutanan Republik Indonesia, menyebutkan, tahun 1950, hutan Indonesia, berdasarkan pemanfaatnyannya seluas 162 juta hektar. Tahun 1985 merosot menjadi 119 juta hektar. Pada tahun 2005, di Papua, Maluku, Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi seluas 85 juta hektar. Itu berarti sejak tahun 1950 hingga 2005, Indoensia kehilangan 77 juta hektar hutan.
Sekitar 80 persen wilayah Papua ditutupi hutan hujan tropis seluas 42 juta hektar. Kabupaten Raja Ampat, yang memiliki sekitar 610 pulau ditemukan 450 jenis karang, 700 jenis moluska dan 283 jenis ikan dalam 90 menit waktu penyelaman. Raja Ampat memilki 15 konsesi pertambangan. Dari jumlah itu, sembilan di antaranya berada di kawasan cagar alam, dan tidak diijinkan undang-undang.
Selain itu, kata Bupati Raja Ampat, dalam jangka panjang, untuk menyuplai sandang, pangan, energi dan ketersediaan air tanah untuk mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Peringatan Hari Tanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional di Kabupaten Raja Ampat diikuti Muspida Raja Ampat, pimpinan SKPD dan warga Distrik Waigeo Utara. (Jubi/Timo Marten)