Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua

Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org
Info Foto : 1) Virtuoso Entertain bersama Numbay Band saat melakukan penampilan bersama Artis Nasional Titi DJ. 2) Saat penampilan bersama Artis Diva Indonesia, Ruth Sahanaya. 3) Mengiringi artis Papua, Edo Kondologit dan Frans Sisir pada acara "Selamat Tinggal 2012, Selamat Datang 2013" kerjasama dengan Pemda Provinsi Papua di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua, Dok 2 Jayapura. 4) Melakukan perform band dengan Pianis Jazz Indonesia. 5) Personil Numbay Band melakukan penampilan di Taman Imbi, Kota Jayapura. Vitrtuoso Entertain menawarkan produk penyewaan alat musik, audio sound system dan Band Profesional kepada seluruh personal, pengusaha, instansi pemerintah,perusahaan swasta, toko, mal, kalangan akademisi, sekolah, para penggemar musik dan siapa saja yang khususnya berada di Kota Jayapura dan sekitarnya, serta umumnya di Tanah Papua. Vitrtuoso Entertain juga menawarkan bentuk kerjasama seperti mengisi Acara Hari Ulang Tahun baik pribadi maupun instansi, Acara Wisuda, Acara tertentu dari pihak sponsor, Mengiringi Artis dari tingkat Nasional sampai Lokal, Acara Kampanye dan Pilkada, serta Acara-Acara lainnya yang membutuhkan penampilan live, berbeda, profesional, tidak membosankan dan tentunya.... pasti hasilnya memuaskan........ INFO SELENGKAPNYA DI www.ykpmpapua.org

03 May 2009

Merauke : Perburuan Liar Masih Terjadi di Lokasi TN Wasur

(www.papuapos.com, 02-05-2009)
MERAUKE (PAPOS)- Kepala Balai Taman Nasional (TN) Wasur, Ir. Tri Siswo Rahardjo, M.Si mengungkapkan, hingga saat ini perburuan secara liar oleh masyarakat lokal disekitaran Taman Wasur masih dilakukan. Meski demikian, petugas terus melakukan pendekatan secara kekeluargaan untuk meminta masyarakat agar tidak melakukan perburuan rusa maupun ternak serta habitat lainnya secara berlebihan. 

“Saya memahami jika perburuan yang dilakukan masyarakat dengan menggunakan busur dan anak panah agar bisa menghidupi keluarga mereka, namun perlu dipahami juga hal itu dilakukan maka akan menimbulkan kepunahan habitat di areal TN Wasur,” ujar Rahardjo. kepada Papua Pos di ruang kerjanya, Kamis (30/4) kemarin.

Rahardjo menjelaskan, perburuan dengan peralatan tradisional masih hingga kini masih dilakukan, tetapi sangat dilarang keras jika perburuan menggunakan senjara organik. Untuk tahun-tahun sebelumnya, banyak orang beramai-ramai berburu rusa dengan senapan, tetapi sekarang telah dilarang keras.

“Kami sudah melakukan pertemuan dengan aparat keamanan, baik TNI maupun Polri untuk membicarakan masalah ini dan telah disepakati agar tidak ada oknum yang membawa senjata menembak di lokasi TN Wasur,” tegasnya.

Ditambahkan, saat ini terdapat kurang lebih 1700 jiwa penduduk yang berada disekitar lokasi TN Wasur atau sekitar 10 kampung. Mereka menggeluti berbagai pekerjaan, seperti berburu dan mengolah lahan untuk bisa menghidupi ekonomi keluarga.(frans)