(www.kompas.com, 07-09-2009)
BIAK-Air bersih yang selama ini dikomsumsi masyarakat di Kepulauan Mapia diduga tercemar logam berat. Dari hasil pengujian laboratorim di Balai POM Jayapura terhadap sejumlah sampel yang diambil oleh Dinas Kesehatan dan Dinas PU Kabupaten Supiori, hasilnya dinyatakan positif air di Kepulauan Mapia mengandung logam berat.
Meski hasil pemeriksaan awal terhadap sejumlah sampel tersebut dinyatakan positif mengandung logam, namun hal tersebut nampaknya belum bisa langsung dijadikan acuan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Supiori rencananya akan mengambil ulang sampel di wilayah tersebut.
‘’Memang dari informasi yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan lewat hand phone, hasil pengujian terhadap sampel air bersih di Pulau Mapia yang dilakukan di Laboratorium Balai POM hasilnya positif mengadung logam berat,” ujar Wakil Bupati Biak Numfor Julianus Mnusefer, S.Si saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, kemarin.
Dikatakan, pengujian ulang yang akan dilakukan untuk memastikan apakah benar-benar air di Pulau Mapia itu mengandung logam berat. Jika memang dalam pengujian ulang itu dinyatakan positif mengandung logam berat, maka akan dilakukan upaya-upaya penanganan lebih lanjut, atau meminimalisir kandungan logam berat dalam air tersebut.
‘’Kalau dilihat dari jenis airnya, air di Pulau Mapia ini bersih. Bahkan selama ini masyarakat yang mengkomsumsinya sehat-sehat saja. Tidak ada kelainan secara fisik di masyarakat, oleh karena itu untuk memastikannya maka akan dilakukan pengujian ulang,”ujarnya.
Dari hasil pengujian tersebut, lanjut Wabup, juga belum ditegaskan bahwa kalau memang itu logam berat disebabkan oleh apa. Apakah memang ada kandungan logam di wilayah kepulauan dan perairan Mapia atau peninggalan perang dan sejumlah lainnya, hal itu belum bisa dipastikan.
Jika memang itu terjadi, maka dampaknya adalah bayi dalam kandungan bisa cacat, keguguran bagi ibu hamil, kebutaan, cacat pada bayi dan sejumlah efek negatif lainnya. Hanya saja, tanda-tanda seperti itu tidak dialami masyarakat di Mapia.
‘’Selama ini masyarakat di Pulau Mapia sehat-sehat saja, tidak terjadi kegururan, kebutaan dan efek lain.Oleh karena itu akan diambil sampel ulang untuk diuji. Dan kalau itu benar, pemerintah tetap akan mengambil upaya-upaya nyata supaya diminimalisir kandungannya, atau upaya lain,” tandas Wabup.(ito)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP