Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua

Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org
Info Foto : 1) Virtuoso Entertain bersama Numbay Band saat melakukan penampilan bersama Artis Nasional Titi DJ. 2) Saat penampilan bersama Artis Diva Indonesia, Ruth Sahanaya. 3) Mengiringi artis Papua, Edo Kondologit dan Frans Sisir pada acara "Selamat Tinggal 2012, Selamat Datang 2013" kerjasama dengan Pemda Provinsi Papua di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua, Dok 2 Jayapura. 4) Melakukan perform band dengan Pianis Jazz Indonesia. 5) Personil Numbay Band melakukan penampilan di Taman Imbi, Kota Jayapura. Vitrtuoso Entertain menawarkan produk penyewaan alat musik, audio sound system dan Band Profesional kepada seluruh personal, pengusaha, instansi pemerintah,perusahaan swasta, toko, mal, kalangan akademisi, sekolah, para penggemar musik dan siapa saja yang khususnya berada di Kota Jayapura dan sekitarnya, serta umumnya di Tanah Papua. Vitrtuoso Entertain juga menawarkan bentuk kerjasama seperti mengisi Acara Hari Ulang Tahun baik pribadi maupun instansi, Acara Wisuda, Acara tertentu dari pihak sponsor, Mengiringi Artis dari tingkat Nasional sampai Lokal, Acara Kampanye dan Pilkada, serta Acara-Acara lainnya yang membutuhkan penampilan live, berbeda, profesional, tidak membosankan dan tentunya.... pasti hasilnya memuaskan........ INFO SELENGKAPNYA DI www.ykpmpapua.org

19 January 2010

Nasional : Target Penurunan Pembalakan Liar 2010-2020 Diragukan

(www.kompas.com, 18-01-2010)
JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi nonpemerintah Greenomi cs Indonesia meragukan data proyeksi penurunan pembalakan liar berkait mitigasi perubahan iklim. Kementerian Kehutanan menargetkan pembalakan liar turun 533,3 persen dari 3.168 meter kubik tahun 2010 menjadi 594 meter kubik kayu sebagai upaya menurunkan e misi 26 persen tahun 2020.

Direktur Eksekutif Greenomics Indonesia Elfian Effendi di Jakarta, Senin (18/1/2010), mengungkapkan, data tersebut tidak masuk akal. Dia meminta Kementerian Kehutanan menarik data itu dan menetapkan target dengan dasar yang lebih realistis.

"Apabila data itu dihitung berdasarkan sistem tebang pilih, maka selama tahun 2010 sampai 2020 pembalakan liar hanya terjadi di areal seluas 1 hektar per tahun per provinsi di Indonesia. Angka ini jelas tak masuk akal," ujar Elfian.

Menurut Elfian, pemerintah harus memakai data yang lebih akurat untuk menetapkan proyeksi program kehutanan untuk mitigasi perubahan iklim. "Data Kementerian Kehutanan itu cermin dari tidak akuratnya data kehutanan Indonesia," imbuh Elfian.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam berbagai forum internasional menyatakan, Indonesia bertekad mengurangi emisi 26 persen tahun 2020 dengan upaya sendiri dan 41 persen apabila mendapat dukungan dari negara lain. Sebanyak 14 persen dari 26 persen itu berasal dari sektor kehutanan.

Tiga langkah

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan yang dihubungi di Madiun, Jawa Timur, menyatakan, pemerintah menyiapkan tiga langkah mencapai target itu. Pertama, mengurangi laju penggundulan hutan yang kini tinggal 1,08 juta hektar per tahun. Kedua, penanaman kembali hutan yang rusak 500.000 hektar per tahun lewat program restorasi, hutan tanaman rakyat, hutan kemasyarakatan, dan hutan desa di daerah aliran sungai. Ketiga, pengembangan hutan tanaman industri di kawasan tidak berhutan.

Degradasi luas hutan Indonnesia sangat mengkhawatirkan. Zulkifli mengatakan, luas hutan primer kini tinggal 23 persen dari 71 persen. Hutan seluas 48 juta hektar kini dalam kondisi rusak.

Kementerian Kehutanan akan meningkatkan kerja sama dengan TNI/Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat u ntuk mempersempit ruang gerak mafia pembalakan liar. Pemerintah juga terus mengembangkan program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar dan dalam kawasan hutan.

Menurut Zulkifli, penggundulan hutan legal maupun ilegal secara alamiah akan be rkurang karena luas hutan yang memang sudah berkurang. Untuk itu, pemerintah yakin dalam lima tahun ke depan laju penanaman pohon kembali akan lebih cepat daripada penggundulan hutan.

"Dengan skenario (tiga langkah) ini sudah dihitung pada tahun 2020 sektor kehutanan mampu mengurangi emisi 26 persen. Lebih tinggi dari yang ditargetkan 14 persen dari kehutanan," ujar Zlukifli.