(sumber : www.suarakarya-online.com)
Wortel, sayuran berwarna oranye yang pertama kali ditemukan di Afghanistan sekitar abad ke-7 ini sudah lama dikenal sebagai sayuran yang memiliki khasiat untuk menjaga kesehatan mata. Dalam tubuh, betakaroten yang ada dalam wortel diubah menjadi vitamin A yang sangat penting dalam menjaga fungsi retina mata.
Kadar betakaroten dalam wortel terdapat sekira 754 ug, hampir dua kali lipat lebih banyak dibandingkan pada kangkung yang hanya 380 ug dan juga bayam yang hanya 404 ug. Semakin oranye warnanya, maka semakin tinggi pula kandungan betakarotennya.
Namun, satu hal yang harus diperhatikan adalah proses pemasakan wortel agar kandungan zat yang ada didalamnya tidak terbuang percuma. Wortel yang direbus dan ditambah sejumlah minyak/lemak (biasanya dalam membuat tumis), ternyata kadarnya akan meningkat kira-kira sepertiga apabila dibandingkan dengan wortel mentah. Kebaikan lainnya, wortel yang dimasak akan lebih mudah diserap tubuh.
Keistimewaan wortel, selain kaya akan betakaroten, sayuran itu juga mengandung zat antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari kemungkinan serangan kanker.
Kandungan lainnya yang dominan dalam sayuran ini adalah asam fenolat.
Para peneliti juga mengungkapkan, kadar antioksidan ini akan terus meningkat selama satu minggu penyimpanan dalam suhu tinggi dan sesudah itu, baru kadarnya akan menurun, namun tidak akan lebih rendah dari wortel mentah.
Sebuah riset yang dilakukan oleh Robertson, peneliti dari Amerika memperlihatkan bahwa dengan mengonsumsi wortel sebanyak 200 gr/hari dan selama 3 minggu berturut-turut, bisa mengurangi kadar kolesterol darah sampai 11 persen. Hal ini cukup bermakna karena penurunan 1 persen saja kolesterol, dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung sampai 2 persen. Jadi dengan kata lain, dengan mengonsumsi wortel selama 3 minggu, bisa mengurangi risiko terkena serangan jantung sampai 22 persen.
Peneliti lain Immanuel Griffith dari Universitas Missouri di Amerika Serikat juga menyuguhkan penelitian serupa. Para relawan yang rata-rata sudah berusia di atas 40 tahun yang pernah terkena serangan jantung, diharuskan mengonsumsi wortel selama 1 bulan penuh dengan jumlah 250 gr/hari. Ternyata, hasil pemeriksaan kolesterolnya bisa menurun rata-rata 27 persen.
Kaitan terdekat bagi mereka yang berkolesterol tinggi, selain risiko serangan jantung, juga risiko terkena stroke. Jika rajin mengonsumsi wortel paling sedikit 5 kali dalam seminggu, riset menunjukkan makanan itu bisa menekan risiko terkena stroke sampai 68 persen apabila dibandingkan dengan mereka yang hanya satu kali, atau bahkan tidak pernah mengonsumsi wortel dalam setiap bulannya.
Penelitian di atas cukup representatif karena melibatkan puluhan ribu perawat selama hampir 8 tahun di Universitas Harvard.
Hasil ini juga melengkapi penelitian sebelumnya yang mengatakan dengan mengonsumsi satu setengah batang wortel ukuran sedang setiap hari, bisa mengurangi stroke sampai 40 persen.
Aktivitas antistroke dari wortel ini diduga karena aktivitas beta karoten yang akan mencegah terjadinya plak atau timbunan kolesterol dalam pembuluh darah. Beta karoten merupakan pigmen paling aktif apabila dibandingkan dengan alpha dan gamma karoten. Biasanya betakaroten lebih dikenal sebagai pro vitamin A yang akan menjadi vitamin A pada dinding usus halus.
Bagi mereka yang sudah terkena stroke, vitamin A dapat mencegah kematian atau cacat setelah stroke. Hal ini merupakan hasil penelitian dari para ahli di Universitas Brussel, Belgia yang menganalisis sekira 80 persen pasien selama 24 jam setelah mereka terserang stroke.
Ternyata para peneliti menemukan kadar vitamin A yang berlebih atau di atas rata-rata pada pasien-pasien itu, menjaga daya tahannya lebih baik dan lebih sedikit mengalami kerusakan neurologisnya. Hal ini menyimpulkan, bahwa vitamin A bisa meredam kerusakan oksidatif tatkala otak kekurangan oksigen selagi terkena serangan stroke.
Jadi bagi mereka yang kini sudah berusia di atas 40 tahun dan biasanya cukup rawan dengan berbagai penyakit degeneratif karena kolesterolnya yang selalu meninggi, maka tunggu apalagi, makanlah wortel dengan teratur. Bukankah upaya mencegah itu lebih baik dari pada mengobati?
Pilihlah wortel yang masih segar, halus kulitnya, dan warnanya yang masih menyala. Untuk mempertahankan kadar betakarotennya agar tidak menurun, maka wortel jangan dikupas, tapi cukup digosok atau disikat sedikit saja, kecuali kalau memang kulitnya sudah rusak atau mengeras. (T-1)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP