( Cenderawasih Pos 06 Januari 2005 )
Untuk menghindari terjadinya kerusakan lingkungan akibat ulah para penebang liar yang beroperasi diwilaya Arso Kabupaten Kerom, maka jajaran Polres Jayapura pada selasa (4/1) lalu menggelaroperasi dengan menggrebek para penebang liar yang saat itu sedang melakukan aksinya.
“Ketika digrebek, para penebang liar itu berhasil melarikan diri, sehingga kami hanya berhasil mengamankan 5 buah mesin sensor yang digunakan oleh merek. Kelima buah mesin tersebut kemudian diamankan di Mapolres,” ungkap Kapolre Jayapura AKBP Robert Djoenso saat ditemui Cendrawasih Pos diruang kerjanya, Rabu (5/1) Kemarin.
Menurutnya, operasi tersbut jga dilanjutkan hari ini juga (kemarin,red) dengan dipimpin Kasat Reskrim AKP Jafar H. Yusuf. “ Operasi ini digelar dalam rangka turut mensukseskan program kerja seratus hari SBY, disamping itu juga untuk menghindari adanya kerusakan hutan akibat ulah-ulah oknum yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.
Dikatakan yang menjadi sasaran operasi ini adalah para penebang liar dan juga perusahaan kayu yang sudah beroperasi, apakah mereka mempunyai izin HPH dan sebagainya.
Sementara, para penebang liar yang sensornya telah diamankan itu pada Rabu (5/1) kemarin berdatangan ke Polres Jayapura. Meskipun selanjutnya diperiksa oleh tim penyidik. “Dari informasi yang diperoleh, mereka itu bekerja secara perorangan dan untuk kepentingan pribadi mereka sendiri. Oleh sebaab itu bagi mereka perlu diberitahukan tentang aturan mengenai lingkungan hiduo dan selanjutnya perlu dilakukan pembinaan oleh instansi terkait, misalnyaDinas Kehutanan,” ujar Robert Djoenso.
Terkait 5 buah sensor yang telah disita, Kapolres menyatakan untuk sementara barang tersebut diamankan, akan tetapi selanjutnya akan dikembalikan. Karena menurut keterangan yang diperoleh, banyak diantara pemilik sensor tersebut yang masih kredit. (fud)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP