(sumber : www.suarakarya-online.com)
Oleh : Prof Hembing Wijayakusuma
( Khasiat sereh antara lain digunakan untuk mengobati sakit kepala, otot dan sendi ngilu, nyeri sendi, pegal-pegal, rematik, nyeri saraf, radang tenggorokan, radang usus, radang selaput lendir usus, radang lambung, nyeri lambung, perut kembung, masuk angin, diare, sakit perut, keputihan, haid tidak teratur, bau mulut, batuk, penghangat badan, peluruh keringat, haid tidak lancar, peluruh haid, menambah nafsu makan, gusi bengkak, sakit gigi dan lain-lain )
Sereh merupakan jenis rumput berumpun banyak yang mengumpul menjadi gerombolan besar. Sereh merupakan herba menahun yang tumbuh liar di tepi sungai, tepi rawa dan tempat-tempat lain yang dekat dengan air. Sereh biasanya ditanam di pekarangan, tegalan, dan sela-sela tumbuhan lain. Tumbuhan sereh ini juga biasa ditanam sebagai tumbuhan bumbu atau tanaman obat. Akarnya tunggal, panjangnya berbentuk benang dan berbau wangi.
Daun tumbuhan ini juga tunggal dengan bangun garis atau linier, berjumbai dengan panjang 1 m dan lebar 15 mm, tepi daunnya kasar dan tajam, tulang daun sejajar, permukaan atas dan bawah daun berambut, warnanya hijau muda. Bila daunnya diremas akan berbau harum (aromatik).
Bunga daun sereh cukup banyak berbentuk bulir, melengkung dan berkembang yang mana satu duduk sempurna, sedang lainnya bertangkai jantan atau manduk, tandan besar, melengkung dan panjangnya sampai 3 mm. Perbanyakkan tumbuhan ini umumnya tidak dengan pembiakan kelamin, tetapi dengan pemisahan tumbuhan itu sendiri.
Sereh memiliki nama yang berbeda pada tiap daerah, misalna di Sumatera disebut sere mangat bi, di Aceh disebut threue, dan di Batak disebut sere, sereh, sange-sange, sedangkan di Minangkabau disebut sarai, serai arun, serai batawi serta sorai di Lampung.
Di Dayak Kenya disebut bengkalak dan di Nusa Tenggara disebut salai atau segumau. Di Bali disebut see, di Bima adalah pahata mpori, di Sumba disebut kendoung witu, dan di P Roti disebut enian malai, nau sina.
Khasiat sereh antara lain digunakan untuk mengobati sakit kepala, otot dan sendi ngilu, nyeri sendi, pegal-pegal, rematik, nyeri saraf, radang tenggorokan, radang usus, radang selaput lendir usus, radang lambung, nyeri lambung, perut kembung, masuk angin, diare, sakit perut, keputihan, haid tidak teratur, bau mulut, batuk, penghangat badan, peluruh keringat, haid tidak lancar, peluruh haid, menambah nafsu makan, gusi bengkak, sakit gigi dan lain-lain.
Pengolahan sereh untuk mencegah dan mengatasi beberapa penyakit seperti:
Untuk radang lambung, gunakan 15 gram sereh, 90 gram daun lidah buaya yang dikupas kulitnya, lalu tambahkan gula batu secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum.
Bila menderita sakit kepala, gunakan 15 gram sereh, 20 gram jahe direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum.
Untuk haid yang tidak teratur, gunakan 15 gram sereh, 30 gram daun dewa, 20 gram kunyit, 25 gram kencur, 25 gram temu hitam, 15 gram bangle direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum.
Bila menderita nyeri lambung, gunakan 15 gram sereh, 25 gram temu hitam, 5 gram adas direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum.
Mengobati gusi yang bengkak dapat menggunakan 15 gram daun dan akar sereh, 20 gram kunyit, garam secukupnya direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum.
Untuk penghangat badan, dapat menggunakan 15 gram sereh, 25 gram jahe direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya ditambah gula merah secukupnya lalu diminum.
Guna mengatasi pegal-pegal, gunakan 60 gram sereh segar beserta akarnya direbus dengan air secukupnya. Kemudian airnya hangat-hangat digunakan untuk mandi.
Bila menderita sakit gigi, dapat gunakan 30 gram akar sereh direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya hangat-hangat digunakan untuk berkumur-kumur.
Untuk obat peluruh keringat, gunakan 15 gram akar sereh, 10 gr daun sereh yang masih muda, 20 gram jahe direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum hangat-hangat.
Pengobatan dengan bahan alami ini dilakukan 2 kali sehari secara teratur sampai kondisi kesehatan membaik. Namun untuk penyakit yang berat/serius disarankan untuk tetap konsultasi ke dokter.
(Prof HM Hembing Wijayakusuma adalah Ketua Umum Himpunan Pengobat Tradisionaldan Akupunktur Se-Indonesia (HIPTRI)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP