( Cenderawasih Pos, 25 Januari 2005 )
Kepala Bapeldada Provinsi Papua Drs. F.D Dimara, MM menyatakan bahwa, pengendalian dampak kerusakan lingkungan yang terjadi selama ini, disebabkan oleh kebijakan dan tindakan yang lalai dari pemerintah dan masyarakat sendiri.
Karena itu, untuk meminimalisasikan tingkat kerusakan lingkungan, perlu adanya kesadaran dari semua komponen, termasuk pengambilan kebijakan pembangunan yang harus mempertimbangkan dampak negatifnya.
“Kalau kita cermati, sebenarnya terjadinya dampak kerusakan lingkungan selama ini tidak bisa dipisahkan dari peran masyarakat juga untuk ikut menjaga lingkungan. Seperti halnya, pembuangan limbah industri ke kali (sungai) tanpa diproses lebih dahulu, pendirian bangunan yang tidak didahului oleh Amdal, dan kegiatan lainnya yang memberikan dampak negatif,” jelasnya kepada Cenderawasih Pos baru-baru ini.
Karena itu bagi dia, yang terpenting adalah dimanapun masyarakat berada dan tinggal, harus dapat menjaga kelestarian lingkungannya. Sebab penyebab kerusakan lingkungan itu adalah akibat dari kelalaian masyarakat, disamping adanya kebijakan pemerintah tentang pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan.
“Karena itu mulai tahun ini, kita akan memberikan perhatian khusus terhadap hal tersebut lewat berbagai kebijakan pembangunan yang dibuat Bapeldada. Salah satunya adalah melakukan kampanye dengan melibatkan semua komponen, mulai dari akademisi, LSM, tokoh Masyarakat dan tokoh adat,” tandasnya. (mud)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP