(www.radartimika.com, 23-04-2008)
TIMIKA – Warga Kampung Hiripau, Distrik Miktim kini kesulitan memasarkan hasil laut berupa ikan yang mereka tangkap. Pasalnya pembeli ikan yang sebelumya di Hiripau, tidak lagi membeli ikan dari masyarakat.
Belum lagi kendala menjual hasil laut ke Timika memerlukan waktu yang tidak sedikit dengan resiko kerusakan ikan yang lebih cepat. "Sebelumnya tahun 2002 sampai 2005 ada pengusaha yang aktif membeli hasil tangkapan, sehingga kami dengan cepat menjual dan menggunakan uang hasil jualan membeli kebutuhan rumah tangga," terang salah seorang warga Kampung Hiripau, Yaunowi Karpau kepada Radar Timika di Kantor Lurah Wania Selasa (22/4).
Menurutnya, fasilitas berupa alat freezer yang berada di lahan milik pengusaha itu masih ada, namun tidak tahu alasan apa pengusaha itu menghentikan pembelian ikan dari masyarakat. "Sekarang hasil ikan yang kami pancing atau jaring tidak lagi dijual, kami pakai untuk makan tapi jika ada yang lebih kami usahakan dijual ke Timika,"urainya. Denga keadaan ini ia berharap adanya perhatian pemerintah bersama instansi teknis (Dinas Perikanan dan Kelautan) untuk bisa memberikan kemudahan kepada nelayan agar dapat memasarkan hasil tangkapannya.
Sedangkan warga Pomako, Hendrikus Amta mengatakan hasil laut yang carinya belum terpikir untuk dijual ke Timika. Alasannya jaraknya jauh dan tempat penampungan yang kurang baik, sehingga hanya dikonsumsi. "Sebagai nelayan, kami berharap ada perhatian pemerintah untuk menyediakan fasilitas sederhana untuk menampung hasil laut,"tuturnya. (krg).