(www.cenderawasihpos.com, 19-04-2008)
MERAUKE- Ratusan Ha tanaman padi milik petani di sejumlah lokasi di Merauke terserang hama penggerek batang. Selain itu puluhan ha lainnya sudah puso akibat terserang tungro.Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Merauke Ir. Omah Laduani Ladamay, M.Si, mengatakan serangan hama ini, dikuatirkan akan mempengaruhi hasil produksi petani tahun ini.Disebutkan, serangan hama yang terjadi saat ini, disebabkan beberapa hal diantaranya, waktu tanam yang telah bergeser akibat terjadinya perubahan iklim. ‘’Kalau biasanya orang mulai tanam antara bulan Desember dan Januari, tahun ini mengalami pergeseran.
Ada yang tanam pada Pebruari, Maret bahkan pada bulan April,’’ungkapnya.Pergeseran ini menurutnya terjadi karena petani masih tergantung pada tadah hujan lantaran belum adanya pengairan teknis, Selain pergeseran waktu tanam, penyebab lainnya menurut Ladamay terletak pada cara pengolahan tanah. Dimana tanah yang diolah belum sepenuhnya hancur sudah ditanami padi, sehingga hama yang ada dalam tanah itu belum hancur. ‘’Tanah yang dibalik tidak dibiarkan dalam waktu tertentu dan langsung ditanami sehingga hama yang ada belum mati,’’ jelasnya. Disamping masalah pengolahan tanah, Ladamay mensinyalir serangan hama ini juga muncul dari pengadaan benih-benih baru. ‘’Tahun ini kita ada peremajaan benih baru. Nah, mungkin saja ada yang tidak tahan terhadap hama karena batangnya tidak kuat. Karena semakin enak beras padi itu, batangnya semakin lunak dan hama senang disitu. Tidak padi-padi kita yang alami disini seperti varitas Digoel dan 66 itu kualitas batangnya memang kuat,’’ katanya.
Disinggung mengenai upaya penanggunglangannya, Ladamay mengatakan upaya yang dilakukan diantaranya tindakan kimiawi dengan penyemprotan pektisida. Selain itu, juga dilakukan tindakan fisik dengan menggunakan lampu lantera pada malam hari yang digantung di tengah sawah untuk menangkap serangga.‘’Semalam kita coba di Serapuh, ternyata itu efektif. Dua lampu saja kita pakai dan serangga yang berhasil kita tangkap cukup banyak,’’ tambahnya. (ulo)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP