(www.cenderawasihpos.com, 24-04-2008)
KEEROM – Pemkab Keerom diminta untuk membuka diri dengan menyertakan PT Rajawali Group untuk mengatasi kemelut berkepanjanganpada PT. Perkebunan Nusantara (PN) II yang beroperasi di Keerom, khususnya dibidang perkebunan kelapa sawit. Usulan ini disampaikan Staf Ahli Bupati Keerom Bidang Pembangunan, Anton Sarmayanto, SH, M.Si. “Untuk mengatasi kemelut PT. PN II tersebut, Pemkab Keerom mau dan tidak mau harus menggandeng investor lain, salah satunya PT. Rajawali Group yang saat ini sedang membuka perkebunan kelapa sawit di Kampung Yetti, Distrik Arso Timur,” ujarnya kepada Cenderawasih Pos, kemarin.
“Saat ini sudah ada laporan dari masyarakat kepada kami, dan untuk itu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kami, maka kami akan sampaikan telaah kepada Bupati,” ujarnya kepada Cenderawasih Pos, di ruang kerjanya, Rabu, (23/4).
Menurutnya, perlu melibatkan PT. Rajawali Group, karena mengingat investor tersebut adalah perusahaan yang sudah padat modal dan kelihatannya sistim manajemennya sangat bagus.
Dibanding dengan PT.PN II yang kini tergoncang manajemennya, hal itu terlihat dari berbagai masalah dan kerugian dari para petani kelapa sawit, dimana kelapa sawitnya banyak yang rusak akibat rusaknya beberapa mesin pabrik itu sehingga tidak optimal beroperasi lagi.
“Bila ada kerjasama antara PT.PN II dan PT. Rajawali Group maka disini tinggal pembagiannya keuntungannya saja dan pengembalian modal tersebut, dan ini harus dipikirkan Pemkab Keerom, dalam hal ini political willnya pemerintah,” tandasnya.
Ditambahkannya, hal ini perlu diseriusi pemerintah untuk menyelamatkan para petani kelapa sawit dan ribuan pekerja yang ada di perkebunan kelapa sawit, sebab jika dibiarkan terus berlarut-larut, jelas wibawa pemerintah semakin disorot.(nls).
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP